SOLOPOS.COM - Pasangan Mas dan Mbak Boyolali 2013 yang mewakili dalam tradisi padusan di Umbul Ngabean, Pengging, Banyudono, Boyolali, melakukan ritual kungkum di umbul setempat, Jumat (27/6/2014). (JIBI/Solopos/Septhia Ryanthie)

Solopos.com, BOYOLALI–Tari Gambyong yang dibawakan tujuh penari membuka serangkaian prosesi tradisi padusan yang dihelat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali di Umbul Ngabean di kawasan wisata air Umbul Tirtomarto, Pengging, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jumat (27/6/2014) pagi. Tradisi tersebut dilangsungkan sebelum Ramadan dengan maksud menyucikan diri dari segala kotoran baik secara fisik maupun rohani, sebelum umat muslim menjalankan ibadah puasa.

Selepas pembacaan doa, pasangan Mas dan Mbak Boyolali 2013, Irfan Anang Muarif dan Eva Yunita Agustin, berjalan menuju pelaminan yang telah disiapkan di sisi timur kolam. Mereka kemudian duduk berdampingan. Di pelaminan itulah, prosesi dimulai. Ditandai dengan ritual siraman air setaman kepada Mas dan Mbak Boyolali 2013 oleh Bupati Boyolali, Seno Samodro, disusul ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto, kemudian beberapa pejabat Pemkab lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Setelah itu, Mas dan Mbak Boyolali 2013 itu pun menceburkan diri ke Umbul Ngabean yang merupakan peninggalan Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) X tersebut, untuk kungkum [berendam].
“Siraman atau padusan ini diartikan sebagai pembersihan diri dari segala kotoran sebelum menjalan ibadah puasa di bulan Ramadan,” kata Bupati.

Dikemukakan dia, tradisi padusan merupakan kegiatan rutin yang diharapkan bisa menjual sektor pariwisata Kabupaten Boyolali sehingga mampu mendongkrak jumlah pengunjung.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Boyolali, Mulyono Santoso, mengatakan tradisi padusan tersebut terus dilestarikan dan dilangsungkan setiap menjelang Ramadan.

“Selain itu juga untuk nguri-uri dan mengembangkan tradisi budaya yang sudah turun-temurun ini,” katanya.

Pemkab Boyolali menyiapkan dua lokasi wisata pemandian untuk tradisi padusan tersebut, yaitu di Umbul Pengging, Kecamatan Banyudono dan Umbul Tlatar, Kecamatan Boyolali.

Pihaknya mematok target, selama dua hari pelaksanaan padusan di kompleks pemandian Pengging tersebut sebanyak 7.000 pengunjung, serta 15.000 orang untuk padusan di obyek wisata pemandian Tlatar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya