SOLOPOS.COM - Suasana pedagang ayam di Pasar Jejeran, Wonokromo, Pleret pada Sabtu (19/3/2022). (Harian Jogja/Catur Dwi Janati)

Solopos.com, BANTUL — Tradisi nyadran menjelang Ramadan membuat permintaan ayam kampung hidup di Bantul, DI Yogyakarta meningkat drastis. Bahkan harga ayam kampung pun naik tajam, antara Rp10.000 hingga Rp20.000 per ekor.

Seorang pedagang ayam kampung hidup di Pasar Jejeran, Wonokromo, Pleret, Yusuf, mengatakan permintaan ayam kampung melonjak jelang Ramadan. Harga satu ekor ayam kampung jago siap sembelih naik dari Rp100.000 menjadi Rp120.000 per ekor. Sementara untuk ayam kampung betina harganya juga naik, dari Rp90.000 menjadi Rp100.000 per ekor. “Naik Rp10.000 – 20.000 tergantung ukuran juga,” tutur Yusuf pada Sabtu (19/3/2022).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyampaikan, kenaikan harga ayam kampung ini sudah terjadi sejak 20 hari lalu. Kenaikan harga ini seiring dengan permintaan ayam kampung hidup.

Baca Juga: Kredit Fiktif Bank Jogja, Terdakwa Farrel Divonis 16 Tahun Penjara

Yusuf mengaku dalam sehari bisa menjual antara 30 sampai 40 ekor. Padahal di hari-hari biasa yang bukan saat menjelang Ramadan, paling hanya 15 sampai 20 ekor ayam saja.

Permintaan ayam kampung ini meningkat tajam, kata dia, karena ada tradisi nyadran saat menjelang Ramadan. Namun, permintaan yang tinggi tidak diiringi ketersediaan ayam.

“Stok berkurang, dari luar daerah enggak ada barang. Yang masuk ke sini barangnya sedikit. Barangnya sedikit permintaannya banyak,” katanya.

Dia mengaku kenaikan harga ayam kampung ini tentu sangat menguntungkan pedagang ayam eceran. Pasalnya, untuk pedagang ayam yang selama ini menyetor ke restoran atau warung-warung makan tidak berdampak pada kenaikan harga ini. Hal ini karena pihak restoran dan warung makan yang enggan ikut menaikkan harga.

Baca Juga: Merapi 5 Kali Keluarkan Awan Panas, Jarak Luncur 3,5 KM ke Tenggara

“Biasanya kenaikan ini naik sampai awal puasa. Biasanya yang sudah-sudah itu masuk puasa sampai sepekan lah, setelah itu turun drastis. Nanti kurang sepekan lebaran naik terus sampai setelah lebaran,” ujarnya.

Pedagang ayam lainnya, Wardoyo, mengaku mengalami kenaikan penjualan ayam kampung menjelang Ramadan ini. Namun, dia mengeluhkan sulitnya mendapatkan pasokan ayam. Untuk itu, dia kerap mencari ayam kampung ke luar daerah.

“Saya nyari dari Prambanan, Gunungkidul. Nanti dijualnya di Bantul,” tuturnya

Selain dijual di pasar-pasar desa, Wardoyo juga menyuplai kebutuhan ayam di sejumlah warung makan. Dia berharap pada Lebaran tahun ini, pemerintah memperbolehkan mudik. Hal itu tentu dapat meningkatkan kebutuhan daging ayam rumahan maupun usaha kuliner.

“Mudah-mudahan barang yang mau dibeli ada, bisa mencakup langganan-langganan itu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya