Tradisi Kenduri Wiwitan Kopi di Boyolali, Wujud Syukur Petani Atas Hasil Panen

Tradisi Kenduri Wiwitan Kopi di Boyolali, Wujud Syukur Petani Atas Hasil Panen

Newswire ,

Burhan Aris Nugraha Jumat, 14 Juli 2023 - 11:46 WIB

SOLOPOS.COM - Petani menggelar tradisi kenduri wiwitan kopi di Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023).(Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

SOLOPOS.COM - Seorang petani kopi memanjatkan doa saat tradisi kenduri wiwitan kopi di Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

SOLOPOS.COM - Petani memanen kopi di kaki Gunung Merbabu, Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Solopos.com, BOYOLALI — Petani di lereng Gunung Lawu menggelar makan bersama saat tradisi kenduri wiwitan kopi di Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023).

PromosiStrategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tradisi kenduri wiwitan kopi merupakan wujud syukur petani atas hasil panen kopi yang baik pada musim ini. Menurut petani, hasil panen kopi robusta tersebut dijual dengan harga berkisar Rp35.000 – Rp40.000 per kilogram untuk kopi kering.

Seorang petani kopi memanjatkan doa saat tradisi kenduri wiwitan kopi di Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Petani memanen kopi di kaki Gunung Merbabu, Banyuanyar, Ampel, Boyolali, Jawa Tengah, Kamis (13/7/2023). (Antara/Aloysius Jarot Nugroho)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.