Solopos.com, BOYOLALI – Ribuan pengunjung dari berbagai daerah berpartipasi dalam upacara ritul Gelar Sadranan yang digelar di Desa Candisari, Kecamatan Ampel, Boyolali, Jumat (21/11/2014).
Pantauan Promosi
Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Tidak berselang lama, puluhan orang yang sebagian besar merupakan perwakilan dari pejabat desa di Kecamatan Ampel itu menuju tepi jalan untuk menyambut kedatangan tiga ekor mahesa atau kerbau keturunan Kyai Slamet dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, yakni Kyai Alim, Kyai Manis, dan Kyai Kembar.
Selanjutnya, ketiga mahesa dan rombongan yang dipimpin Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Agus Purmanto melanjutkan kegiatan prosesi dengan kirab menuju makam Syekh Maulana Ibrahim Maghribi. Ketua Anak Cabang Pokoso Paguyuban Kawulo Keraton Surakarta Pang (Cabang) Boyolali, Kanjeng Raden Tumenggung Alip Cahyo Nagoro, mengatakan baru kali ini Sadranan dan tradisi Buka Luwur di makam Syekh Maulana Ibrahim Maghribi melibatkan mahesa dalam kirab. Prosesi selanjutnya dilakukan dengan serah terima luwur atau lurup kepada Bupati Boyolali yang saat itu diwakili oleh Dandim 0724/Boyolali Letkol (Kav) Topri Daeng Balaw. Setelah itu, Dandim, Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, dan Wabup bersama rombongan lain lantas menuju lokasi makam untuk penggantian luwur dan pelaksanaan tabur bunga. “Ya, ritual kali ini untuk nguri-uri atau melestarikan budaya adat daerah,” kata Yayuk Budiyati.