SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona pemicu Covid-19. (Antara-Dok.)

Solopos.com, KLATEN – Satgas Penanganan Covid-19 mengakui pelaksanaan testing dan tracing di Klaten belum sesuai target dari pemerintah pusat. Salah satu kendala yakni ada ketidakjujuran dari pasien maupun orang yang pernah kontak erat.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan sesuai instruksi pemerintah pusat maupun provinsi, tracing dilakukan hingga delapan orang kontak erat per kasus terkonfirmasi. Sementara, rata-rata dari satu kasus terkonfirmasi, pemeriksaan baru dilakukan kepada lima hingga enam orang kontak erat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Begitu pula dengan angka testing. Ronny mengakui angka testing belum mencapai angka 1.000 orang per hari. Namun, dia menjelaskan jumlah testing mengalami peningkatan. Ditemui pekan lalu, Ronny menjelaskan angka testing di Klaten rata-rata 424 orang per hari.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Layang-Layang Naga Ini Hasil Kreasi Perempuan Asal Blora

“Sekarang sudah naik dua kali lipat dari sebelumnya,” kata Ronny saat ditemui wartawan di Sekretariat Daerah Klaten, Senin (23/8/2021).

Sementara, dalam instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No 34/2021, target orang yang dites setiap harinya sebanyak 2.515 orang. “Ini yang sedang terus kami upayakan [mengejar target cakupan tracing dan testing]. Karena ini menjadi salah satu pencegahan penularan. Jika ditemukan sejak dini bisa langsung dilakukan penanganan,” kata dia.

Upaya untuk meningkatkan angka cakupan tracing dan testing memprioritaskan tes kepada kontak erat di ring satu dari setiap kasus terkonfirmasi. Ring satu yang dimaksud yakni keluarga dari masing-masing pasien.

Ronny menjelaskan ada sejumlah kendala untuk mengejar target tracing dan testing. Salah satu kendala yakni ketidakjujuran pasien maupun mereka yang kontak erat. Selain itu banyak yang menghindar mengikuti tes ketika petugas datang.

Keterbatasan tenaga kesehatan juga menjadi kendala lain untuk mengejar target tracing dan testing. “Tugas tenaga kesehatan memang bertambah signifikan. Mudah-mudahan mereka bisa membagi waktu karena harus melakukan tracing maupun vaksinasi. Memang harus jujur puskesmas kesulitan karena memang keterbatasan sumber daya manusia,” ungkap dia.

Baca Juga: PPKM Bikin Pedagang Pantai Baron Jual Ternak untuk Hidup

Pelaksana tugas (Plt) Camat Prambanan, Puspa Enggar Hastuti, mengatakan sesuai informasi dari puskesmas tracing minimal dilakukan kepada delapan hingga 10 orang per kasus terkonfirmasi. Namun, tes yang dilakukan rata-rata kepada tiga hingga empat orang kontak erat per kasus.

Hal itu menyusul pasien biasanya menyatakan saat ada gejala mereka langsung melakukan karantina mandiri sebelum hasil tes Covid-19 diketahui. Alhasil, kontak erat mereka terbatas pada lingkup keluarga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya