SOLOPOS.COM - Pekerja sedang membongkar makam di TPU Depok, Manahan, Solo, secara manual, Sabtu (17/11/2012). Selanjutnya kerangka jenasah di makam tersebut akan direlokasi secara bertahap. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)


Pekerja sedang membongkar makam di TPU Depok, Manahan, Solo, secara manual, Sabtu (17/11/2012). Selanjutnya kerangka jenasah di makam tersebut akan direlokasi secara bertahap. (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Sedikitnya 15 ahli waris Tempat Pemakaman Umum (TPU) Depok , Manahan, Solo akan melakukan pembongkaran makam secara mandiri. Mereka tetap meminta Pemerintah Kota (Pemkot) memberi dana kompensasi pembongkaran makam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Pelaksana CV Kinasih Pratama Persada selaku pemenang proyek pembongkaran makam Depok Trihono Setyo Putro ketika dijumpai Solopos.com, akhir pekan kemarin, mengatakan sejauh ini ada sekitar 15 ahli waris yang meminta melakukan pembongkaran makam sendiri.  “Catatan kami ada 15-an ahli waris yang mau bongkar sendiri. Kalau lainnya kooperatif,” katanya.

Namun terkait dana kompensasi relokasi makam, dia mengatakan baru dijadwalkan akan dibahas bersama pada Senin (18/11/2012).  Mengenai tuntutan dana kompensasi jika pembongkaran makam dilakukan sendiri, dia mengaku belum bisa memastikannya. Tentunya, dia mengatakan ada beberapa persyaratan administrasi yang harus dipenuhi. Termasuk mengenai nilai kompensasi itu nanti, kata dia, harus disesuaikan dengan plafon kontrak pelaksanaan kegiatan.

Saat ini, dia mengatakan akan menghitung berapa nilai yang akan diberikan terkait persoalan tersebut. Menurut dia, hasil rapat dulu tentang pemberian dana kompensasi senilai Rp700.000 per makam baru sebatas wacana. Belum ada keputusan final mengenai dana kompensasi tersebut.  “Jadi dulu itu sebenarnya baru wacana. Bukan keputusan resmi. Kami tidak mempersoalkan, monggo jika ada ahli waris yang akan bongkar sendiri. Tapi nilainya ya nanti disesuaikan kontraknya,” ujarnya.

Dikatakannya, ahli waris sangat diperbolehkan untuk ikut menyaksikan proses pembongkaran makam hingga pemakaman di lokasi baru. Proses pembongkaran makam dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga manusia. Tidak ada penggunaan alat berat dalam proses pembongkaran ini. Ahli waris pun bisa menyaksikan secara langsung pengangkatan kerangka jenazah.

Kabid Pemakaman Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Solo Bambang Jendro menargetkan proses pembongkaran makam rampung pertengahan Desember mendatang. “Kalau cuaca bagus tidak hujan, kami targetkan sampai 40 makam bisa direlokasi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya