SOLOPOS.COM - Para warga memasang spanduk atau MMT berisi larangan buang sampah di TPS karena TPS ditutup di Kampung Bagan, Kelurahan Nglorog, Sragen, Sabtu (10/7/2021). (Istimewa/Warga Nglorog)

Solopos.com, SRAGEN — Warga Bagan, Kelurahan Nglorog, Kecamatan Kota Sragen, Sragen, menutup paksa tempat pembuangan sementara atau TPS sampah di tikungan Bagan, Sabtu (10/7/2021).

Forum Komunikasi Warga Bagan menilai keberadaan TPS itu merugikan mereka, terutama warga lingkungan RT 001, 002 dan RT 003/RW 001, Bagan. Sebelum ditutup paksa oleh warga, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sragen sempat menyatakan tidak akan menutup TPS Bagan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Alasannya, keberadaan TPS Bagan dianggap penting bagi warga Kota Sragen bagian timur, terutama Kelurahan Nglorog dan Sragen Wetan. Akan tetapi, warga akhirnya menutup paksa TPS Bagan karena keluhan mereka tidak direspons DLH.

Baca Juga: Penjual Jamu Sragen Meninggal di Toko, Ternyata Positif Covid-19

Kepala DLH Sragen, Samsuri, yang sudah mengetahui penutupan paksa TPS Bagan oleh warga itu menggelar pertemuan dengan Lurah Nglorog, Tetuko Andri Setyawan. Pertemuan berlangsung di Kantor DLH Sragen, Senin (12/7/2021).

Sejumlah langkah strategis perlu diambil DLH Sragen supaya penutupan paksa TPS Bagan oleh warga itu tidak memunculkan persoalan baru terkait sampah.

Setidaknya ada tiga solusi yang ditawarkan DLH untuk menyikapi penutupan paksa TPS Bagan oleh warga setempat itu. Tiga keputusan itu yakni pertama, mengoptimalkan pengambilan sampah rumah tangga di wilayah Nglorog dan Sragen menggunakan mobil Mitsubishi Colt L300 di masing-masing RW.

Baca Juga: Dianggap Merugikan, Warga Bagan Sragen Ramai-Ramai Tutup TPS

TPS Sampah Kecil Tertutup

Selanjutnya, sampah itu diambil langsung oleh truk milik DLH Sragen untuk dibawa ke tempat pembuangan akhir (TPA) Tanggan, Gesi. Kedua, warga yang biasa pakai jasa Paguyuban Lingkungan Asri (PLA) untuk angkut sampah, truk dari DLH akan datang mengambil.

Selanjutnya, sampah diteruskan ke TPA Tanggan. Ketiga, lingkungan sebagian RW Kelurahan Sragen Wetan dan Nglorog akan dilengkapi TPS kecil yang tertutup. TPS ini untuk menampung sampah rumah tangga dari warga sekitar sebelum diangkut truk dari DLH Sragen.

“Bukan di setiap RW, TPS kecil tertutup itu hanya di lingkungan RW Kelurahan Sragen Wetan dan Nglorog yang terdampak [penutupan paksa TPS Bagan oleh warga]. Terkait [sumber] dananya, baru dikoordinasikan Pak Lurah dengan pengurus RW yang terdampak,” jelas Kepala DLH Sragen, Samsuri, kepada Solopos.com.

Baca Juga: Ternyata Ada 6 TPS di Sragen yang Tutup, 3 Di Antaranya Ditutup Paksa Warga

Sementara itu, Lurah Nglorog, Tetuko Andri Setyawan, mengatakan sudah ada beberapa warga yang mengusulkan atau berinisiatif membuat TPS tertutup di wilayah mereka. Setelah sampah terkumpul di wilayah itu, sampah akan diangkut secara reguler menggunakan mobil Mitsubishi Colt L300 milik Kelurahan Nglorog.

“Kami dari kelurahan sifatnya menjadi sistem pendukung atas kebijakan dari DLH dan mediator keinginan warga. Insya Allah tidak ada gejolak lagi di masyarakat,” papar Tetuko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya