SOLOPOS.COM - Pendukung Donald Trump merayakan kemenangan calon Presiden AS dari Partai Republik, di Manhattan, New York, AS, Selasa (8/11/2016). (JIBI/Solopos/Reuters/Brendan McDermid)

Rencana TPP terancam bubar dengan terpilihnya Donald Trump. China pun berpotensi menggusur peran AS di Asia Pasifik.

Solopos.com, LIMA — Sejumlah negara anggota Trans-Pacific Patnership (TPP) siap membentuk kerja sama perdagangan baru tanpa melibatkan Amerika Serikat (AS), apabila TPP gagal terlaksana. Masa depan TPP menjadi tanda tanya karena Presiden baru AS Donald Trump pernah menyatakan ingin membubarkan kelompok itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Presiden Peru, Pedro Pablo Kuczynski, mengancam bahwa negara-negara Asia-Pasifik dapat membentuk kerja sama perdagangan bebas baru yang akan melibatkan China dan Rusia. Dia menyebutkan China dapat menjadi negara pemrakarsa kerja sama perdagangan baru menggantikan AS.

“Rencana kerja sama dagang itu [TPP] akan tetap dapat terlaksana, dengan membentuk kerjasama dagang baru. Tentu saja tanpa melibatkan AS,” ujarnya, Sabtu (12/11/2016), dikutip Bisnis/JIBI dari Reuters.

Komentar Kuczynski tersebut otomatis menjadi ancaman tersendiri bagi AS jelang KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) di Peru pekan ini. Ajakan yang melibatkan Rusia dan China yang notabene menjadi pesaing AS, dinilai oleh pasar sebagai gertakan kepada Donald Trump yang berencana membatalkan TPP.

China sendiri saat ini telah memiliki skema perdagangan bebas yang hampir serupa dengan TPP, yakni Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Presiden Xi Jinping sendiri menargetkan untuk melaksanakan kerja sama dagang tersebut dalam waktu dekat. Untuk itu, dia akan terus mencari dukungan dari negara lain, termasuk melalui KTT APEC di Lima.

Sebelumnya, Presiden AS Barrack Obama telah menghentikan upayanya untuk mendapatkan persetujuan dari Kongres AS atas proposal TPP. Dia akan menyerahkan nasib TPP kepada Trump dan anggota parlemen dari Partai Republik pada masa kepemimpinan tahun depan. Sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa Obama akan berusaha menjelaskan keputusan dan situasi terbaru terkait ratifikasi TPP tersebut dalam KTT APEC.

Seperti diketahui, kabinet Obama dan kantor Perwakilan Dagang AS telah berbulan-bulan melobi Kongres AS untuk meluluskan proposal perdagangan bebas tersebut. Akan tetapi, kemenangan Trump dalam pemilihan umum AS yang dibarengi oleh kemenangan mutlak Partai Republik di Kongres AS, membuat Obama pesimis usahanya selama ini akan terwujud.

“Kami telah berusaha bekerja sama dengan Kongres AS untuk menyelesaikan TPP siap untuk bergerak maju, tapi ini adalah proses legislatif dan terserah kepada para pemimpin kongres periode ini dan periode selanjutnya, apakah mau melanjutkan atau tidak” kata juru bicara USTR Matt McAlvanah, Sabtu (12/11/2016).

Kerja sama yang melibatkan 12 negara tersebut tercatat telah dinegosiasikan selama lebih dari lima tahun dan ditandatangani pada Oktober 2015. Negara anggota dalam hal ini sepakat mengurangi hambatan perdagangan yang diberikan oleh beberapa negara, guna memacu pertumbuhan ekonomi negara anggota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya