SOLOPOS.COM - Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono (kiri), bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Legi Solo, Jumat (14/12/2012). Sidak dilakukan untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Pemimpin BI Solo, Doni P Joewono (kiri), bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo, saat menggelar inspeksi mendadak (Sidak) di Pasar Legi Solo, Jumat (14/12/2012). Sidak dilakukan untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Solo optimistis inflasi tahun 2012 tidak jauh dari angka 3%. Inflasi year on year (yoy) sampai dengan November kemarin tercatat 3,02%. Sementara, berdasar pantauan perkembangan harga pada pekan pertama dan kedua bulan Desember ini Solo masih mencatat deflasi 0,02%. Jika posisi ini bisa dipertahankan, maka sampai akhir tahun inflasi Solo diperkirakan hanya 2,54%.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Tetapi, menurut Sekretaris Tim Pengarah TPID Solo, Doni P Joewono, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai pada pekan ketiga dan keempat Desember ini. Yaitu, mengenai potensi kenaikan beberapa komoditas bahan pokok menjelang Natal dan Tahun Baru. “Kami memprediksi, kalaupun ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, maka inflasi Desember akan berada di kisaran angka 0,51%. Jika proyeksi ini benar terjadi, maka inflasi Solo tahun 2012 masih cukup rendah yaitu di kisaran angka 3,09%,” kata Doni, Jumat (14/12/2012).

Proyeksi inflasi tahun 2012 itu memang tidak sebaik tahun 2011, di mana Solo mencatat inflasi hanya 1,9%. “Tapi memang kondisi tahun ini dan 2011 berbeda. Jika Solo bisa menjaga inflasi di kisaran angka 3% saja, maka masih cukup bagus bagi perekonomian Solo,” kata Doni.

Sementara itu, untuk mengendalikan harga menjelang momen Natal dan Tahun Baru, TPID kembali menggelar Sidak di Pasar Legi dan Pasar Gede. Sidak diikuti oleh berbagai unsur, mulai dari Bank Indonesia (BI), Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Badan Urusan Logistik (Bulog) dan asosiasi usaha seperti Organda dan Kadin.

Dari hasil Sidak di dua pasar tersebut, komoditas yang masih mengalami kenaikan harga adalah bawang merah dan beras. Sementara, harga daging sapi masih stabil tinggi karena pasokan masih sangat minim. Bawang merah mengalami kenaikan harga dari Rp8.000 per kilogram menjadi Rp12.000 per kilogram. “Harga naik karena pasokan dari Brebes dan Madura mengalami penurunan. Di wilayah itu tidak ada panen,” kata Doni. Pedagang mendapat pasokan bawang merah hanya dari Sukomoro, Magetan. Sementara, bawang putih turun dari Rp25.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram.

Harga daging sapi masih stabil di kisaran harga Rp90.000 hingga Rp100.000 per kilogram untuk daging kualitas super. Sementara, harga daging kualitas biasa berkisar Rp80.000 per kilogram. Anggota Tim Pengarah TPID Solo, Suryono, menambahkan harga beras di Pasar Gede terutama mengalami kenaikan rata-rata Rp500 per kilogram. “Yang cukup menjadi perhatian saat ini adalah pasokan beras mulai berkurang, kualitas turun tapi harga naik. Ini menurut penuturan pedagang,” kata Suryono.

Menurut salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Ali Wiyono, harga beras naik hanya ditingkat distributor. Sementara harga eceran ke konsumen tetap. Dia mengatakan harga eceran beras kualitas super masih berkisar Rp9.000 per kilogram dan kualitas sedang berkisar Rp7.500 hingga Rp8.000 per kilogram.

Sementara itu, harga telur baik di Pasar Legi maupun Pasar Gede berkisar Rp14.000 hingga Rp14.500 per kilogram. TPID mencermati harga telur karena dinilai sangat tinggi. Informasi dari pedagang di Pasar Legi, harga telur di pasaran dikendalikan oleh dua price maker yang bisa menentukan harga di seluruh pasar di Soloraya. “Ini yang akan kami tindaklanjuti, jangan sampai harga telur naik terus di luar harga wajar.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya