SOLOPOS.COM - Sejumlah pemulung memungut sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, Jumantono, Karanganyar. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, KARANGANYAR– Bupati Karanganyar Juliyatmono merespons aksi penyegelan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukosari, Jumantono oleh warga setempat.

Bupati mengaku telah memerintahkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) segera mengatasi persoalan itu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Saya sudah dengar. Memang di sana itu (TPA Sukosari) sudah lama over kapasitas. Masyarakat di lingkungan sekitar tentu terganggu,” kata dia, Selasa (11/10/2022).

Saat ini, Pemkab tengah menyiapkan skema penanganan persoalan sampah di TPA Sukosari. Konsepnya sampah di TPA akan dikubur sehingga lokasi menjadi bersih.

Volume sampah juga berkurang, tak ada lagi sampah menggunung di lokasi tersebut. Pemkab juga akan mengundang warga untuk membahas terkait persoalan sampah TPA. Dalam kesempatan itu Pemkab sekaligus meminta masukan warga bagaimana solusi penanganan TPA Sukosari.

Baca Juga: Overload, Pemkab Karanganyar Larang Warga Buang Sampah di TPS Pasar

“Apa saja yang dibutuhkan dan diinginkan masyarakat di sana. Semua akan kita ajak dialog,” katanya.

Ihwal tuntutan kompensasi kesehatan bagi warga setempat, Bupati mengatakan akan melakukan pemeriksaan kesehatan warga. Mereka juga akan didaftarkan dalam kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

“Kesehatan akan kita periksa. Kemudian terganggu kesehatannya kita beri BPJS semuanya,” jelas dia.

Kabid Pengelolaan Sampah Limbah dan Pengembangan Kapasitas (PSLPK) DLH Karanganyar, Renggo Buwono, mengatakan penutupan TPA Sukosari oleh warga berdampak pada mandeknya pengambilan sampah di masyarakat. Truk pengangkut sampah dari warga terpaksa dihentikan sementara sampai akses masuk dibuka kembali.

“Sampah tidak diambilin dulu. Sampah yang kita kelola itu dari perkantoran dan jalur Jalan Lawu. Lalu sampah warga di Karanganyar, kecuali Colomadu,” tutur dia.

Baca Juga: Bupati Karanganyar Jawab Tudingan Mesin Pengolah Sampah Mangkrak

Biasanya setiap hari ada 20 truk pengangkut sampah milik DLH yang masuk ke TPA Sukosari. Setiap truk mengangkut sampah rata-rata empat hingga enam meter kubik. Selain sampah truk DLH, juga sampah dari lingkungan pasar tradisional yang diangkut ke TPA Sukosari. Sampah tersebut secara otomatis tidak bisa dibuang ke TPA Sukosari.

Sebagaimana diketahui warga Sukosari, Jumantono Karanganyar menyegel tempat pembuangan akhir (TPA) Sukosari pada Senin (10/10/2022).

Penyegelan dilakukan sebagai bentuk protes warga atas dampak lingkungan sampah di TPA Sukosari. Perwakilan warga, Purwanto mengatakan telah menyampaikan tuntutan kepada Pemkab melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) mengenai persoalan sampah TPA.

Tuntutan itu di antaranya ada jaminan pemeriksaan kesehatan satu bulan sekali untuk seluruh warga termasuk anak bayi dibawah lima tahun (balita) dan lanjut usia (lansia).

Kemudian meminta tumpukan sampah tidak boleh melebihi tinggi pagar pembatas, tidak ada pelebaran lahan Sukosari selama-lamanya, menuntut kompensasi bagi warga yang mengalami kerugian lahan akibat longsoran sampah.

Baca Juga: TPA Sukosari Ditutup, Ini Lokasi Baru Pengolahan Sampah di Karanganyar

Warga mempertanyakan tatacara pengelolaan sampah sesuai standar di TPA Sukosari, menuntut kompensasi per bulan bagi warga terdampak TPA dan memberikan jaminan kesehatan kepada seluruh warga.

“Kami memberi waktu DLH agar membalas apa yang menjadi tuntutan warga 6 Oktober ini. Tapi nyatanya tidak ada balasan, sehingga kami menyegel TPA Sukosari,” kata dia kepada Solopos.com.

Penutupan TPA Sukosari dilakukan sementara waktu hingga warga mendapatkan kejelasan tuntutan yang telah disampaikan sebelumnya.

Warga, lanjut Purwanto, mengeluhkan dampak dari keberadaan TPA Sukosari. Apalagi kini keberadaan sampah di TPA Sukosari sudah sangat overload. Tumpukan sampah menimbulkan bau tidak sedap hingga lalat yang dapat mengganggu kesehatan warga di sekitar lokasi TPA. Tak hanya itu warga juga merasakan dampak pencemaran air di lingkungan setempat.

“Warga satu dusun di sini [Dusun Sukosari] terdampak TPA. Jumlahnya ada 300-an keluarga,” katanya.

Baca Juga: TPA Sukosari Karanganyar Bakal Ditutup, Sampah Mau Dibuang ke Mana?



Warga lain, Pawiro Pupon mengaku saat ini sebagian lahan kebun miliknya tidak lagi dapat digunakan. Itu dikarenakan terkena imbas tumpukan sampah TPA Sukosari yang longsor ke sebagian lahan miliknya.

“Ada 100an meter lahan saya yang kena sampah. Sekarang sudah tidak bisa ditanami,” tutur dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya