SOLOPOS.COM - TPA Sukosari, Jumantono, Karanganyar. (Google Maps)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bupati Karanganyar, Juliyatmono, akan menutup tempat pembuangan akhir (TPA) Sukosari di Kecamatan Jumantono karena kelebihan sampah alias overload. Sebagai gantinya, Bupati sudah menyiapkan lahan baru untuk menampung dan mengolah sampah warga Bumi Intanpari.

Lahan baru itu tak jauh dari TPA Sukosari. Saat ini masih dilakukan penaksiran harga alias appraisal, karena lahannya milik warga dan harus dibebaskan. Pembebasan lahan itu ditarget terealisasi tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di lahan itu nantinya  beroperasi mesin pengolah sampah hibah dari Pemerintah China. Mesin itu belum dioperasikan karena membutuhkan lahan plus operatornya. “Sekarang sedang mencari operatornya,” kata Bupati seusai mengikuti sidang paripurna DPRD Karanganyar, Senin (23/5/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Banyaknya kapasitas sampah yang diangkut per hari masih menjadi masalah serius Pemkab Karanganyar. Rata-rata setiap hari ada 170 ton sampah yang dibuang ke TPA Sukosari. Lahan TPA yang seluas 4,3 hektare itu pun kini sudah dipenuhi sampah. Pengolahan menjadi tak optimal. Sampah hanya ditumpuk.

Baca Juga: TPA Sukosari Karanganyar Bakal Ditutup, Sampah Mau Dibuang ke Mana?

Bupati menyampaikan kondisi luasan lahan untuk open dumping dan sanitary landfill di TPA Sukosari sudah kelebihan beban. Dampaknya, pengelolaan sampah di TPA tersebut tak optimal.

“Sudah overload. Mau ditumpuk bagaimana lagi? Memang harus ditutup TPA-nya. Karena tidak lagi layak bagi lingkungan,” ungkapnya Bupati Yuli, sapaan akrabnya.

Seiring penutupan TPA Sukosari, Juliyatmono meminta persoalan sampah tuntas di masing-masing desa atau kelurahan. Ia mengakui belum seluruh desa menyelesaikan persoalan sampahnya. Sampah-sampah itu lantas diangkut masuk ke TPA Sukosari.

Baca Juga: Sempat Diblokade Warga, Aktivitas TPA Sukosari Karanganyar Kembali Normal

“Anggaran pengolahan sampah terpadu memang besar. Per desa diperkirakan butuh Rp400 juta. Tapi tetap kita imbau sampah tuntas di desa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya