SOLOPOS.COM - Ilustrasi Toyota Kijang Innova (Alby AlbahiJIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA—PT Toyota Astra Motor (TAM) mengaku optimistis akan kuasai kembali pasar otomotif segmen MPV pada kuartal II/2014.  Sepanjang 2014, TAM unggul di semua segmen MPV baik low, medium, dan high, dari para pesaingnya di pasar otomotif Tanah Air.

Direktur Pemasaran PT TAM Rahmat Samulo menyatakan, hingga saat ini segmen MPV masih menjadi tulang punggung industri otomotif di Indonesia. Oleh karena itu tak salah jika pihaknya serius dalam menggarap dan membidik pasar segmen MPV.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Sebenarnya, TAM lebih berfokus pada segmen low dan medium MPV. Akan tetapi berdasarkan survei kami kepada konsumen, Toyota berusaha mempunyai semua line up yang lengkap di segmen MPV. Oleh karena itu, untuk yang high MPV kami tidak menargetkan pasar, tapi lebih melihat dinamika demand atau permintaan konsumen,” katanya, Jumat (9/5/2014).

Dari data yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang tahun ini TAM berhasil menjual 152.807 unit kendaraan dari berbagai segmen. Sedangkan penjualan seluruh mobil pada Januari hingga April 2014 dari berbagai merek dan semua segmen mencatatkan 435.452 unit penjualan.

Menurut Wakil Presiden PT TAM Suparno Djasmin, dari jumlah keseluruhan itu market share segmen MPV yang dikuasai TAM mencapai 48,8%.

“Jumlah penjualan yang tercatat sampai April tersebut naik sebesar 6,4% dari jangka waktu yang sama pada tahun lalu. Untuk MPV market share-nya mencapai 48,8% baik Avanza, Innova, Nav 1, dan Alphard ,” ucapnya.

Pangsa pasar MPV yang dikuasai Toyota tersebut ternyata naik sedikit dari tahun lalu. Hitung-hitungan itu diprediksi Rahmat akan meningkat lagi pada kuartal II/2014, walaupun angkanya tidak terlalu signifikan.

“Saya rasa secara market 48,8% itu cukup tinggi bahkan dibanding tahun lalu naik. Tahun lalu sekitar 46% secara total MPV. Kami berharap bisa naik jadi 50%, tapi setidaknya bisa bertahan di 48,8% pangsa pasar sudah ok,” ujarnya.

Sementara itu, di saat pabrikan otomotif asal Jepang lainnya mengeluarkan segmen LCGC seven seater yang diprediksi beberapa kalangan akan “merusak” pasar low MPV, Rahmat tidak merasa khawatir terkait hal tersebut.

Hingga saat ini, Toyota belum tergiur untuk menggarap LCGC seven seater sebagai strategi mempertahankan dominasinya di pasar low MPV. Rahmat mengklaim pasar low MPV tidak akan terlalu terpengaruh.

“Saya pikir tidak akan berpengaruh signifikan. Jadi Toyota selalu mengeluarkan produk itu berdasarkan permintaan konsumen. Kita selalu melakukan survey, dan sampai saat ini dari survey yang kita dapatkan kebutuhan masyarakat terhadap kelas LCGC adalah yang seperti yang kita keluarkan  produknya. Sejauh demand-nya  seperti yang sekarang, itu yang akan kita keluarkan. Kita belum ada rencana ke situ [keluarkan LCGC seven seater],” tuturnya.

Pernyataan ketidak khawatiran Rahmat akan terganggunya pasar low MPV atas kehadiran LCGC seven seater, diamini pula oleh Ketua I Gaikindo Jongkie D. Sugiarto. Menurutnya, akan ada banyak aspek yang harus diperhitungkan konsumen low MPV untuk pindah ke LCGC varian baru tersebut.

“Tergantung harga, dan design. Biarkan masyarakat nanti yang menentukan. Macam-macam aspek harus diperhatikan, termasuk performa. Bukan sekadar five atau seven seater,” ujarnya, Minggu (11/5/2014).

Jongkie menambahkan, atas pertimbangan tersebut belum tentu kehadiran LCGC seven seater  akan mengganggu stabilitas pasar low MPV.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya