SOLOPOS.COM - Serah terima jabatan Ketua STMIK Akakom dari Cuk Subiyantoro (kiri) kepada Totok Suprawoto (kanan) di Balai Lantip, Kompleks Kampus STMIK Akakom, Senin (28/1/2018). (Harian Jogja/Sunartono)

Totok sebelumnya menjadi Kepala Bagian Admisi dan Kerja Sama

Harianjogja.com, BANTUL-Totok Suprawoto dilantik sebagai Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Akakom di Balai Lantip, Kompleks Kampus STMIK Akakom, Senin (28/1/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Totok yang sebelumnya menjadi Kepala Bagian Admisi dan Kerja Sama ini menggantikan Cuk Subiyantoro yang telah habis masa jabatannya sebagai Ketua STMIK Akakom periode 2014-2018. Ketua Umum Yayasan Pendidikan Widya Bhakti Jogja Teguh Wiyono Budi Prasetyo menjelaskan, selama kepemimpinan Cuk Subiyantoro, STMIK Akakom telah mengalami berbagai dinamika. Dinamika itu seperti meningkatnya pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi, serta peningkatan fasilitas, kerjasama luar negeri dan kenaikan peringkat akreditasi.

“Pada hari ini tongkat estafet telah digulirkan dari Pak Cuk Subiyantoro kepada Totok Suprawoto yang keduanya adalah putra terbaik lulusan STMIK Akakom. Merupakan suatu kebanggaan STMIK Akakom melahirkan pemimpin yang visioner,” ungkapnya, Senin (28/1/2018).

Ia menambahkan, STMIK Akakom telah memiliki rencana jangka panjang, yang 2030 diharapkan menjadi lembaga yang adaptif terhadap perkembangan dan menuju perguruan tinggi bertaraf internasional. Pihaknya menarget dapat dikenal masyarakat serta menghasilkan lulusan yang unggul dalam penguasaan teknologi, serta mengembangkan organisasi. Struktur organisasi diharapkan dapat mendukung pertumbuhan, mulai dari membuat birokrasi yang pendek, sederhana, dan cenderung mendatar. “Kekuatan organisasi ini tercermin dalam kecepatannya, fleksibel, tidak mahal dalam pengelolaan,” ujarnya.

Koordinator Kopertis Wilayah V Bambang Supriyadi mengapresiasi suksesi kepemimpinan di STMIK Akakom. Menurutnya, menjadi pimpinan perguruan tinggi, tidak bisa hanya sekedar terpilih, namun harus berjuang untuk memajukan agar mampu menghasilkan lulusan yang berkualitas. Mengingat tidak semua lulusan bisa diterima kerja, bahkan secara statistik angka pengangguran dari perguruan tinggi relatif besar.

“Kadang ijazah tidak menjadi jaminan oleh karena itu bagaimana bisa menggunakannya maka kualitas harus dikedepankan. adanya ketidaksesuaian antara profil lulusan dengan kebutuhan. Namun, Akakom tidak ada alasan untuk itu, karena di mana saja membutuhkan komputer, tinggal mengantarkan saja,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya