Solopos.com, SOLO — Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari Kecamatan Pasar Kliwon mendominasi di Kota Solo. Sebanyak 26,61 persen UMKM di Kota Solo berasal dari Pasar Kliwon.
Jumlah UMKM di Solo berdasarkan data terakhir pada 2022 mencapai 11.157. Data tersebut di antaranya 11.138 merupakan usaha mikro, kemudian 18 usaha kecil, dan tiga usaha menengah.
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Sementara itu Kecamatan Serengan, menjadi daerah nomor dua domisili pelaku UMKM, yaitu sebanyak 24,81 persen. Dilanjut dengan Kecamatan Jebres, 17,65 persen, kemudian Kecamatan Banjarsari sebanyak 17,59 persen.
Sebaran pelaku UMKM paling sedikit di Kecamatan Laweyan, yaitu 13,34 persen.
Data tersebut diperoleh dari Staf Bidang UMKM Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Dinkop UKMPerin) Kota Solo, Iwang Digita Rinaldi, pada Solopos.com, Kamis (16/3/2023).
“Sementara itu berdasarkan konfigurasi jenis kelamin pelaku UMKM di Kota Solo, didominasi perempuan, sebesar 65,69 persen, dan laki-laki sebesar 34,31 persen,” papar Iwang.
Jika diklasifikasikan berdasarkan generasi, Generasi X atau Gen X yang lahir pada 1965 hingga 1980 mendominasi sebaran UMKM kategori ini, yaitu sebanyak 46,03 persen.
Kemudian Generasi Y atau Generasi Milenial yang lahir pada 1981 hingga 1996 menduduki peringkat nomor dua, sebanyak 28,45 persen.
Generasi Baby Boomers yang lahir pada kurun waktu 1946 hingga 1964, sebanyak 21,89 persen. Serta Generasi Z atau Gen Z yang lahir pada 1997 hingga 2012 menjadi pelaku UMKM paling sedikit berdasarkan kelompok generasi yang hanya 3,36 persen.
Iwang mengatakan pihaknya tetap mendorong Gen Z untuk melirik sektor UMKM sebabnya masih menjadi kelompok usia paling sedikit.
Jumlah pelaku UMKM di Kota Solo ini tumbuh pesat karena pandemi Covid-19. Pada 2021 hanya tercatat 3.635 UMKM, lalu saat ini jumlahnya bertambah sebanyak 11.157.