Tosan Aji Dorong Realisasi Solo Keris Center

Pengunjung melihat-lihat berbagai keris yang dipamerkan pada pameran keris 2011 di Balai Soedjatmoko, Jl Slamet Riyadi, Solo. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO--Keris yang telah dikukuhkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan milik seluruh bangsa di dunia, harus terus digali potensinya dan dilestarikan. Upaya  ini harus dilakukan sehingga generasi muda tidak menganggap keris sebagai sebagai senjata kuno bernuansa mistis.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ketua Forum Bawa Rasa Tosan Aji Soedjatmoko, Joko Suryono, dalam sesi Dinamika 103 SOLOPOS FM, Rabu (19/6/2013) mengungkapkan Tosan Aji selalu berupaya aktif dalam menggali filosofi keris dan menyebarluaskannya.

“Filosofi ini digali dari manuskrip Reksa Pustaka, Sono Pustaka, dan Radya Pustaka. Tembang-tembang seperti Macapat diterjemahkan ke dalam bahada Indonesia, untuk mengetahui arti yang terkandung di dalamnya,” papar Joko.

Mantan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Karanganyar ini juga menjelaskan Solo harus menjadi pusat keris dengan konsep yang selama ini diusung Tosan Aji, yaitu Solo Keris Center. Di Solo dan sekitarnya, menurut Joko, terdapat delapan Besalen atau tempat pembuatan keris dan juga Istitut Seni Indonesia Solo, dengan jurusan keris di dalamnya.

Hal inilah yang seharusnya dimanfaatkan sebagai media pembelajaran kepada generasi muda.  Tosan Aji juga pun terus mendorong upaya Pemkot Solo dalam merealisasikan museum keris.

“Besalen, ISI Solo, pedagang dan juga pemerhati keris, merupakan potesi besar bagi dunia keris di Solo.”

Tosan Aji juga mendorong dimasukkannya keris sebagai mutan lokal pada mata pelajaran di sekolah. Hingga saat ini/ baru SMA Warga Solo yang bekerjasama dengan Tosan Aji dalam memberikan pelajaran tentang keris kepada siswanya.  Untuk itu, menurut Joko, pihaknya tengah menyusun nota kesepahaman (MoU) dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Solo, terkait keterlibatan Tosan Aji dalam pemberian materi keris di sekolah.