SOLOPOS.COM - Tori, orangutan betina yang sempat menyita perhatian karena kecanduan rokok, terlihat menggendong anaknya, Kamis (27/9/2012). Kehamilan Tori selama ini tidak diketahui dan diperkirakan dia melahirkan anaknya itu Rabu (26/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Tori, orangutan betina yang sempat menyita perhatian karena kecanduan rokok, terlihat menggendong anaknya, Kamis (27/9/2012). Kehamilan Tori selama ini tidak diketahui dan diperkirakan dia melahirkan anaknya itu Rabu (26/9/2012). (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Tori, si orangutan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) lagi-lagi menyedot perhatian, Kamis (27/9/2012). Namun kali ini bukan lantaran ulah Tori yang kecanduan merokok, melainkan karena Tori melahirkan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Tepatnya, Rabu (26/9/2012) sekitar pukul 09.00 WIB, Tori diketahui telah melahirkan bayi orangutan. Bayi tersebut diketahui kali pertama oleh penjaga (keeper) orangutan, Tukiman, 43, saat hendak memberi makan pagi hari. Kala itu, Tori yang baru sekitar dua bulan dipindahkan ke kandang terbuka terpencil di pulau tengah danau, tiba-tiba terlihat menggendong bayi orangutan.

Ekspedisi Mudik 2024

Masih terlihat darah yang menempel ditubuh bayi orangutan tersebut. Di pulau seluas sekitar 300 meter persegi itu, Tori, tinggal bersama pasangannya Didik, 20. Dalam beberapa hari terakhir, perilaku Tori memang tak seperti biasa. Tori sering menghabiskan waktu di dalam kandang rehabilitasinya. Sesekali Tori keluar hanya untuk mengambil makanan saja. Ternyata usut punya usut, kegelisahan Tori tersebut tengah mengandung dan mulai “nglarani” mendekati kelahiran bayi orangutan. “Pagi waktu kasih makan saya kaget ternyata sudah gendong bayi. Waktu itu masih ada darahnya. Jadi saya perkirakan baru lahir sekitar pukul 07.00WIB,” tutur Tukiman kepada Solopos.com.

Tori melahirkan anaknya secara alami tanpa bantuan medis. Sejak melahirkan Tori jarang keluar dari rumah perlindungannya. Tori terus berada di dalam rumah perlindungan tersebut. Sementara Didik, terlihat berjaga di depan rumah perlindungan. Seolah-olah dia ingin melindungi Tori dan bayinya. “Memang begitu pasangannya si Tori melahirkan, Didik sangat protektif. Kalau ada yang mendekat, langsung dia maju seperti menghalangi agar tidak masuk,” ujar Direktur Utama (Dirut) TSTJ Lilik Kristiyanto.

Lilik mengaku hingga kini belum mengetahui jenis kelamin bayi yang dilahirkan Tori. Hal ini lantaran pihaknya tak mampu mendekat masuk ke tempat perlindungan Tori. Pihaknya hanya bisa memantau kondisi Tori dan bayi dari kejauhan. “Kami khawatir jika diintervensi justru akan membuat daya tahan Tori lemah. Karena proses alam itu lebih bagus, itu berdasarkan pengalaman sebelumnya,” ujar dia.

Lilik mengatakan sejauh ini tim kesehatan hewan TSTJ memberikan asupan makanan pada Tori dan bayinya berupa vitamin dan antibiotik melalui susu. Dengan kelahiran bayi orangutan ini, koleksi orangutan TSTJ menjadi lima.

Bayi orangutan buah cinta Tori dan Didik yang dikawinkan sembilan bulan lalu ini pun belum memiliki nama. Rencananya pihak TSTJ akan menggelar sayembara untuk memberi nama bayi orangutan tersebut. Sayembara ini akan digelar pada 5 November nanti bertepatan dengan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (CPSN).

Dokter hewan TSTJ Nur Aini mengatakan kondisi Tori pasca melahirkan telah sehat. Hal ini diketahui dari aktivitas Tori yang langsung menggendong dan menyusui bayi orangutan itu. Dia hanya memberi antibiotik dan vitamin melalui minuman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya