SOLOPOS.COM - Dua anak dari keluarga yang menjadi korban badai dahsyat Sandy mengambil makanan yang dibagikan sukarelawan di salah satu pos bantuan di wilayah Staten Island, New York. Jumat (2/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Dua anak dari keluarga yang menjadi korban badai dahsyat Sandy mengambil makanan yang dibagikan sukarelawan di salah satu pos bantuan di wilayah Staten Island, New York. Jumat (2/11/2012). (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

NEW YORK – Walikota New York, Michael Bloomberg, menyatakan pembatalan ajang tahunan New York City Marathon, yang sebelumnya direncanakan berlangsung hari Minggu (4/11/2012) dan akan diikuti oleh lebih dari 40.000 pelari dari seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Keputusan pembatalan itu diambil Bloomberg di tengah meningkatnya penolakan dan kritik dari sebagian masyarakat yang menganggap pelaksanaan marathon tidak tepat karena banyak warga yang masih belum pulih dari dampak Badai Sandy. Keberatan masyarakat disalurkan dengan berbagai cara, antara lain kampanye melalui jejaring sosial Facebook dengan tajuk “Batalkan NYC Marathon tahun 2012”.

Badai yang menghantam awal pekan ini telah mengakibatkan Kota New York lumpuh beberapa hari karena banyak warga yang mengalami banjir, kebakaran, kerusakan rumah, listrik dan saluran air bersih mati serta lumpuhnya transportasi darat maupun sistem kereta bawah tanah. Badai bahkan telah menewaskan setidaknya 40 warga kota –kebanyakan karena tertimpa pohon tumbang.

Beberapa hari setelah badai berlalu, Bloomberg sempat menyatakan bahwa New York City Marathon tetap akan dilangsungkan dengan harapan pada saatnya semua kerusakan di kota sudah tertangani, terutama listrik dan sistem transportasi kereta bawah tanah. Pembatalan disebut-sebut sebagai keputusan historis, karena sebelumnya ajang lomba lari mengitari Kota New York itu sejak 1970 selalu berlangsung setiap tahun, bahkan tahun 2001 setelah serangan teroris 11 September ke gedung kembar World Trade Center.

Seperti yang dilaporkan media setempat, hingga Jumat hampir 40.000 dari 47.500 pelari yang terdaftar dari berbagai belahan sudah tiba di New York. 40 pelari dari Indonesia juga bakal mengikuti lomba lari tersebut. Konsul Jenderal RI di New York, Ghafur Akbar Dharmaputra, mengatakan pihaknya masih mendata berapa pelari dari Indonesia yang hingga Jumat sudah tiba di New York. “Kita masih mendata sudah berapa banyak yang tiba. Pengumuman pembatalan ini kan memang sangat terlambat, jadi kemungkinan mereka sudah terlanjur berangkat [dari Indonesia] ke sini,” kata Ghafur.

Warga antri membeli BBM di sebuah SPBU di Neptune, New Jersey. Hampir sepekan sejak badai dahsyat Sandy menghajar wilayah pantai timur AS, warga masih harus berkutat dengan belum lancarnya pasokan BBM, belum pulihnya aliran listrik dan masih belum meratanya distribusi bantuan. (JIBI/SOLOPOS/Reuters)

Selain keikutsertaan pelari, Indonesia juga berpartisipasi dalam rangkaian New York City Marathon tahun 2012 sebagai salah satu sponsor dan melakukan promosi pariwisata. Berkaitan dengan itu, selama 1-3 Oktober kemarin, Indonesia mengikuti pameran pariwisata di Jacob Javits Convention Center, New York, dengan membuka anjungan Wonderful Indonesia. Pada ajang pameran tersebut, Indonesia juga menghadirkan para penari menampilkan sejumlah tarian, termasuk Tari Saman.

Sementara itu, pada Jumat waktu setempat sistem transportasi Kota New York sudah mulai pulih, namun layanan kereta dan jalanan kendaraan bawah tanah belum sepenuhnya beroperasi karena beberapa stasiun kereta dan lorong jalanan bawah tanah terendam banjir saat Badai Sandy. Hal itu mengakibatkan jutaan warga New York terjebak kemacetan di berbagai titik dan harus berdesak-desakan serta antri panjang untuk dapat menggunakan bis dan kereta bawah tanah.

Pemerintah kota sudah sejak beberapa hari terakhir ini memberlakukan sistem “3 in 1”, yaitu hanya membolehkan kendaraan yang berpenumpang minimal tiga orang untuk masuk ke wilayah-wilayah tertentu. Antrian panjang mobil hingga berkilometer terlihat di pom-pom bensin. Tidak hanya kendaraan, para warga juga membentuk antrian panjang untuk mengisi jerigen bensin mereka –yang sebagian besar harus menyalakan generator karena hingga Jumat masih mengalami mati listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya