SOLOPOS.COM - (detik)

(detik)

NEW YORK–Topan Sandy yang baru saja melanda pesisir selatan New Jersey diperkirakan akan memberikan kerugian US$ 10-20 miliar atau setara Rp90 hingga Rp180 triliun terhadap ekonomi Amerika Serikat (AS).

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Selain itu, ada juga kerugian asuransi yang jumlahnya cukup besar. Perusahaan yang biasa melakukan estimasi terhadap kerugian bencana alam, Eqecat, menyatakan kerugian yang harus ditutupi oleh asuransi bisa mencapai US$ 5-10 miliar (Rp 45 triliun-Rp90 triliun).

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut juru bicara Eqecat, dikutip Reuters, Selasa (30/10/2012), angka tersebut akan diperbarui akhir pekan ini, tergantung jangka waktu topan tersebut berlangsung.

Seperti diketahui, Topan Sandy memicu banjir di wilayah Manhattan, New York, Amerika Serikat yang padat penduduk. Kondisi ini semakin memprihatinkan karena aliran listrik bagi sebagian besar wilayah New York City terputus. Akibat topan Sandy yang diwarnai angin kencang berkecepatan 130 km per jam dan hujan deras ini, East River dan Hudson River yang ada di wilayah tersebut meluap. Bahkan dilaporkan hingga membanjiri jalur kereta bawah tanah dan terowongan-terowongan.

Kota New York sudah memberlakukan keadaan darurat untuk menghadapi keganasan topan Sandy. Seluruh aktivitas di kota ini harus dihentikan. Akibatnya New York kini layaknya kota hantu karena sepi.

Wali Kota New York City Michael Bloomberg memang telah memerintahkan penghentian sistem transportasi karena khawatir dampak banjir dan angin kencang yang ditimbulkan oleh Sandy. Ribuan penerbangan dari dan ke bandara-bandara di pantai timur AS juga telah dibatalkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya