SOLOPOS.COM - Pemandangan dari udara di sebuah kawasan perkebunan dan permukiman di Provinsi Compostela Valley, Filipina, yang rusak berat akibat banjir bandang. (Reuters)

Pemandangan dari udara di sebuah kawasan perkebunan dan permukiman di Provinsi Compostela Valley, Filipina, yang rusak berat akibat banjir bandang. (Reuters)

MANILA – Warga di Filipina selatan mulai memakamkan para korban tewas akibat Topan Bopha, Jumat (7/12/2012), sementara tim penyelamat terus menjelajahi daerah terpencil untuk mencari korban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejauh ini korban tewas akibat Topan Bopha yang menghantam Filipina selatan, Selasa (4/12/2012), telah menewaskan menewaskan 418 orang dan 383 orang masih hilang. Topan Bopha telah memicu hujan deras, banjir bandang dan tanah longsor yang menimbun ratusan orang dan menghancurkan sebagian besar kawasan di Pulau Mindanao.

Pejabat di Compostela Valley, salah satu provinsi terparah di Pulau Mindanao, sedang mempertimbangkan pemakaman massal bagi jenazah-jenazah korban yang belum teridentifikasi. “Kami berpikir untuk mengubur jenazah-jenazah yang belum diidentifikasi dengan alasan kesehatan,” Mayjen Ariel Bernardo, komandan divisi militer Filipina selatan kepada Reuters.

“Bau busuknya semakin kuat,” imbuhnya.

Bernardo mengatakan, upaya penyelamatan dan evakuasi terhambat oleh kurangnya peralatan. “Beberapa orang tewas terkubur dalam lumpur sedalam lutut dan kami hanya memiliki tangan dan sekop [untuk menggali],” katanya.

Gubernur Compostela Valley, Arturo Uy, mengatakan pihak berwenang akan segera menggali kuburan massal untuk memakamkan para korban jika dalam dua hingga tiga hari mendatang tak ada kerabat yang mengklaim mereka. Uy memperkirakan di provinsinya terdapat 212 korban tewas dan hampir 400 orang yang masih hilang.

“Mungkin setengah dari yang hilang itu bisa meninggal saat ini,” katanya.

Secara resmi pemerintah merilis jumlah korban tewas sebanyak 418 orang, 383 orang hilang dan ratusan lainnya luka-luka. Namun jumlah itu diperkirakan masih meningkat, mengingat masih banyak pihak yang mengklaim jumlah korban hilang dengan angka lebih tinggi.

Pihak militer mengatakan mereka telah mengevakuasi 439 jenazah di Provinsi Compostela Valley dan Davao Oriental.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya