SOLOPOS.COM - Aplikasi belanja online bikinan BUM Desa Magatama di Karanganyar (Isitimewa/BUM Des Magatama)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Warga Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Karanganyar membuat aplikasi belanja online khusus untuk memasarkan produk warga.

Produk yang ditawarkan di aplikasi itu adalah bikinan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Desa Pendem. Di tengah pandemi Covid-19, inovasi aplikasi belanja yang digarap Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) Magatama menjadi solusi agar bisnis UMKM tetap jalan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Aplikasi belanja online bikinan warga Desa Pendem itu direspons positif warga. Hal itu terbukti sudah ada lebih dari 10 order masuk per hari padahal aplikasi baru diresmikan 9 Juni 2020.

Mengenal Rebel Food, Layanan Food on Demand dari India yang Digandeng Gojek

Ekspedisi Mudik 2024

Anak-anak muda yang tergabung di BUM Desa Magatama memulai inovasi ini dengan mendata usaha kecil menengah (UKM) di Desa Pendem. Selanjutnya, mereka membantu memasarkan produk.

BUM Desa Magatama bekerja sama dengan pihak ketiga membuat aplikasi belanja online Magatama. Aplikasi dapat diunduh melalui Play Store.

Ketua BUM Desa Magatama, Titin Riyadiningsih, 25, menuturkan aplikasi ini dibuat pada 9 Juni 2020. Hingga Minggu (14/6/2020) mereka membukukan lebih dari 10 transaksi.

Pilot Pesawat Tempur Jatuh di Kampar Riau Selamat, Begini Kondisinya

Titin saat berbincang dengan Solopos.com melalui telepon, Minggu, menceritakan pembuatan aplikasi belanja online itu untuk membantu pelaku UKM memasarkan produk selama pandemi.

Sempat Dijajal Lewat Whatsapp

Sebelum memutuskan membuat aplikasi, mereka menjajal respons pasar dengan memasarkan produk melalui Whatsapp.

"Intinya mempermudah warga yang ingin membeli kebutuhan sehari-hari. Kami antar barang sesuai alamat tujuan. Awalnya pesan lewat Whatsapp sejak Januari. Respons bagus. Kami buka toko online biar jangkauan lebih luas. Kami membantu memasarkan dan mengemas produk. Di Desa Pendem banyak UKM. [Produknya] layak jual ke toko tapi masyarakat masih takut mengembangkan. Kami fasilitasi," kata Titin.

Kisruh Keluarga Perdes di Ngarum Sragen Dapat BST, Warga Geruduk Balai Desa

Magatama Store memasarkan 28 produk UKM. Ada produk kerajinan, seperti jaran kepang dan alas kaki dari kain perca. Selain itu, aneka keripik dengan harga Rp10.000, yakni keripik gatot, keripik tempe, keripik talas, dan peyek kacang.

Sayuran, seperti wortel, sawi sendok, sawi hijau, daun bawang, seledri, kobis, dan kentang juga tersedia. Konsumen juga bisa membeli sembako, seperti beras, minyak goreng, dan telur. Selain itu, mereka juga memasarkan lauk pauk, seperti ayam potong, tahu, tempe, lele, dan bakso.

Lainnya Turun Kelas, 163.146 Peserta BPJS Kesehatan Pilih Naik Kelas

"Hampir setiap RT ada UKM. Selain produk UKM, kami juga bekerja sama dengan pedagang di Desa Pendem atau petani di wilayah Karanganyar. Seperti bawang putih itu kan tidak mungkin ditanam di Pendem," jelas dia.

Calon pembeli aplikasi belanja online ini memilih barang yang akan dibeli kemudian menentukan cara pembayaran. Pembeli dapat membayar barang melalui cash on delivery (cod) atau melalui transfer.

Barang yang sudah dibeli akan dikirimkan oleh kurir. BUM Desa Magatama merekrut dua orang yang bertugas mengantar belanjaan. Biaya pengiriman tergantung lokasi, yakni di dalam Desa Pendem Rp2.000, sekitar Desa Pendem Rp5.000, dan di Karanganyar Rp10.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya