SOLOPOS.COM - Sejumlah rumah dibangun salah satu pengembang di wilayah Desa Joho, Kecamatan Prambanan. Para pengembang mulai menawarkan hunian pengganti kepada warga yang rumahnya bakal dilewati jalan tol. Foto diambil Jumat (28/8/2020). (Solopos/Taufiq Sidik Prakosa)

Solopos.com, KLATEN -- Pengembang perumahan menawarkan tak hanya rumah, melainkan perumahan plus kandang komunal bagi warga Klaten terdampak pembangunan tol.

Penawaran ini dilatarbelakangi kondisi warga terdampak pembangunan tol Solo-Jogja yang sebagian memiliki ternak.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ternak memang menjadi salah satu pertimbangan utama bagi warga Klaten terdampak tol untuk menentukan perumahan pengganti.

Pilkada Kediri 2015 Haryanti-Masykuri Kembali Menang

Dengan penawaran pengembang perumahan ini, warga Klaten tak perlu bingung mencari rumah pengganti yang cukup luas untuk tempat kandang ternak.

Konsep perumahan yang terbilang kreatif ini ditawarkan salah satu pengembang perumahan yang menggarap perumahan bagi warga terdampak tol yakni PT Winha Cipta Karya.

Perusahaan asal Jogja tersebut setahun terakhir menyiapkan lahan-lahan di desa yang sebagian permukimannya dilewati tol. Salah satunya di Desa Joho, Kecamatan Prambanan, Klaten.

Polisi Ungkap Tersangka Kasus Pembunuhan Duwet Baki Bisa Bertambah

Konsep Kandang Komunal

Direktur PT Wimha Cipta Karya, Hardi, kepada Solopos.com di Joho, Jumat (28/8/2020), mengatakan selain menawarkan perumahan pengganti, pihaknya juga membuat konsep bagi warga terdampak jalan tol yang memiliki ternak.

Konsep yang dikembangkan pengembang perumahan di Klaten itu berupa kandang komunal. Kandang komunal adalah kandang yang bisa menampung ternak dalam jumlah besar. Hardi mengaku sudah membuat desain konsep perumahan dilengkapi kandang komunal.

Sebelumnya diberitakan, sejak setahun terakhir pengembang perumahan di Klaten ini sudah mengembangkan perumahan di wilayah Joho, Klaten. Tak kurang ada 1 hektare lahan yang sudah disiapkan.

Leptospirosis, Penyakit Berbahaya di Musim Hujan

Hardi menjamin perumahan yang ditawarkan bagi warga Klaten terdampak tol tak bakal merugikan. “Kami siapkan sejak setahun lalu di mana nantinya harga [tanah dan hunian] tidak dinaikkan [mengikuti nilai harga tanah terdampak tol],” kata Hardi.

Kepala Desa Joho, Yulis Tanto, mengatakan di Joho setidaknya ada 50 rumah yang bakal dilewati jalan tol. Warga relatif tak bergejolak dengan rencana pembangunan jalan bebas hambatan tersebut.

Namun, ada sebagian warga yang bingung mencari tempat tinggal pengganti dan merasa berat meninggalkan Joho lantaran sudah menjadi tanah kelahiran.

Pengembang Tawarkan Perumahan untuk Warga Klaten Terdampak Tol, Berapa Harganya?

Sebagian Besar Petani

“Rata-rata warga itu kan petani. Mereka bingung kalau rumahnya kena tol kemudian mau tinggal dimana. Padahal mereka menghendaki tetap berada di Joho,” kata Yulis Tanto.

Menurut dia, adanya pengembang perumahan yang menawarkan perumahan bagi warga Klaten terdampak proyek tol di desanya bisa menjadi salah satu solusi mengatasi kebingungan tersebut.

Duh, Sakit Punggung Bisa Jadi Tanda Ketempelan Jin

Sebagai informasi, rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja terus bergulir. Proses persiapan pengadaan lahan mulai dilakukan.

Pada awal Agustus lalu hingga Selasa (25/8/2020), tim persiapan dan pejabat pembuat komitmen (PPK) jalan tol Solo-Jogja menggelar sosialisasi dan konsultasi publik pengadaan tanah untuk jalan tol di wilayah Klaten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya