Solopos.com, WONOGIRI – Gorengan merupakan salah satu makanan favorit banyak orang di Soloraya. Tahukah Anda jika warga Wonogiri merupakan yang paling sering mengonsumsi gorengan jika dibandingkan dengan wilayah lain di Soloraya?
Hal tersebut diketahui berdasarkan laporan Riset Kesehatan Dasar yang dikeluarkan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah pada 2018. Dalam data tersebut persentasi konsumsi makanan berlemal/kolesterol/gorengan pada warga Wonogiri sebesar 64,31 persen.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Baca juga: 5 Kuliner Legendaris & Lezat di Sukoharjo
Selain Wonogiri, warga Sukoharjo ternyata juga suka makan gorengan, dengan persentase 62,90 persen. Disusul Sragen debngan persentase 61,74 persen, Karanganyar 61,18 persen, Boyolali 61,12 persen, Klaten 59,39 persen, dan Kota Solo sebanyak 57,28 persen.
Gorengan termasuk dalam kategori makanan berisiko menurut laporan Riskesdas tersebut. Seperti diketahui, Wonogiri terkenal dengan gorengan berupa kacang mede. Ada banyak penjual kacang mede fresh di Wonogiri.
Baca juga: Selain Mbok Cimplek Jatipuro, Ini 4 Kuliner Ayam Panggang Paling Enak di Soloraya
Selain kacang mede, bukan hal sulit menemukan penjual gorengan di Kota Gaplek. Gorengan bisa disebut makanan sejuta umat. Sebab, laporan Riskesdas itu disusun berdasarkan survei yang dilakukan pada kelompok umur 3-65 tahun ke atas. Artinya, gorengan sudah dikenal oleh bocah berusia 3 tahun.
Tingkat konsumsi gorengan pada kelompok umur 3-4 tahun juga cukup tinggi, yakni sekitar 49,14 persen dari total responden yang disurvei.
Sebagai informasi, mengonsumsi gorengan dalam jumlah berlebih tidak baik bagi kesehatan. Sebab, gorengan mengandung lemak jenuh yang tinggi dan menyebabkan berbagai penyakit mulai dari kolesterol hingga kanker.
Baca juga: Top 5 Kuliner Enak & Murah di Boyolali, Cuma Rp10.000-an
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
