Solopos.com, WONOGIRI — Keberadaan tong sampah di area pelaksanaan Car Free Sunday (CFS) Wonogiri dinilai belum cukup menampung seluruh sampah yang dibuang warga yang berkunjung.
Ke depan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Wonogiri bakal berkoordinasi dengan pedagang agar memberi wadah sampah.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan (Kabid KP) DLH Wonogiri, Waris Kadarwanto, menuturkan, hingga saat ini terdapat sekitar empat tong sampah di area Alun-alun Giri Krida Bakti, Kabupaten Wonogiri. Saat pelaksanaan CFS Wonogiri, seluruh tempat sampah tersebut selalu membeludak.
Di sisi lain, tak sedikit pengunjung yang masih memilih meninggalkan sampah bukan pada tempat-tempat yang tersedia. Seperti dalam pantauan Solopos.com, Minggu (17/7/2022) dan Minggu (3/7/2022), sampah bekas wadah makanan dan minuman tersebar di area CFS Wonogiri.
“Itu terjadi karena masyarakat yang habis makan itu hanya sekadar menaruh. Padahal tong sampah sebenarnya sudah disiapkan,” kata Waris saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (19/7/2022).
Baca Juga: 21.234 Hewan Kurban Disembelih di Wonogiri, Bukti Tak Terpengaruh PMK?
Guna menyelesaikan persoalan itu, ia mengaku bakal berkoordinasi dengan pedagang di CFS untuk menyiapkan wadah sampah di dekat lapak dagangannya.
Selain itu, DLH Wonogiri juga berencana mengingatkan pengunjung CFS Wonogiri dengan cara berkeliling, agar tak membuang sampah sembarangan.
Meski demikian, berdasar perhitungan DLH Wonogiri, volume sampah yang dihasilkan dari pelaksanaan CFS Wonogiri masih dalam taraf normal. Setiap pelaksanaan CFS Wonogiri tiba, Waris menerjunkan sekitar lima petugas untuk menyisir dan membersihkan area CFS dari sampah.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wonogiri Hari Selasa Ini: Cerah Berawan Pagi
Dari hasil penyisiran dan pembersihannya, sedikitnya satu setengah hingga dua meter kubik sampah telah dihasilkan. Volume sebanyak itu menurutnya hanya perlu satu kendaraan roda tiga yang berguna mengangkut sampah.
Dalam hal ini ia menyebut, mayoritas sampah yang dihasilkan saat CFS Wonogiri berjenis anorganik. “Karenanya sampah itu justru menjadi rejeki bagi sebagian orang. Sampah-sampah anorganik itu dikumpulkan dan dijual kembali,” ujarnya.