SOLOPOS.COM - Anak-anak menampilkan tari lilin dalam kegiatan PKK Dusun Sorowajan di Pendopo SD Kanisius Sorowajan, Banguntapan, Bantul, Minggu (3/1/2016).(Sunartono/JIBI/Harian Jogja)

Toleransi beragama terus dikembangkan di Sorowajan.

Harianjogja.com, BANTUL – Ratusan warga Dusun Sorowajan, Desa Banguntapan, Kecamatan Banguntapan, Bantul berkumpul dalam sekumpulan kegiatan yang digalakkan PKK setempat di SD Kanisius Sorowajan, Minggu (3/1/2016). Kegiatan dalam bentuk olahraga, bazar dan seni budaya itu untuk menyampaikan pesan toleransi di tengah keberagaman latarbelakang agama di pedukuhan tersebut.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Ketua Panitia Kegiatan PKK Sorowajan Kristianti Ari Wardhani menjelaskan, kegiatan itu merupakan puncak rangkaian Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember lalu dan telah dimulai sejak 13 Desember. Pesan toleransi dan kebersamaan dan kerukunan dari keberagaman warga ingin ditunjukkan dalam berbagai kegiatan tersebut. Sehingga dalam setiap item kegiatan melibatkan hampir semua masyarakat dari berbagai latarbelakang agama, tak terkecuali lomba paduan suara dari kalangan ibu-ibu.

“Sekaligus kami ingin melestarikan lagu tradisional, dalam lomba paduan suara ada lagu tradisional yang harus dibawakan seperti cublak-cublak suweng dan dondong opo salak,” ungkapnya, di sela-sela acara tersebut, Minggu (3/1/2016).

Selain itu, lanjutnya, dalam gelaran kemarin diawali dengan jalan kaki bersama ratusan warga sejauh lima kilometer. Kegiatan seni budaya seperti tarian anak dan remaja berasal dari sanggar pedukuhan setempat ikut ditampilkan. Anggota PKK juga membuka bazar pakaian pantas pakai dan barang layak pakai untuk seluruh warga.

“Sebelum itu kami bakti sosial dengan membagikan 52 bungkus sembako untuk warga lanjut usia,” jelasnya.

Kepala Pedukuhan Sorowajan Sularto menyatakan, dalam berbagai kesempatan ia selalu menyampaikan pesan toleransi kepada warga. Itu dilakukan, tak lain, untuk selalu menjaga kerukunan dan kedamaian karena di wilayahnya dihuni berbagai macam latar belakang agama. Faktanya, mulai dari Masjid, Gereja, Pura ada di dusun yang ia pimpin.

“Saya melihat Sorowajan seperti Indonesia mini, semua agama ada di sini, bahkan Khong Hu Cu juga ada. Karena itu tidak boleh tidak, kita harus menjaga kerukunan, pesan toleransi harus selalu digaungkan,” tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya