Toleransi beragama di Gunungkidul dianggap berada dlam situasi yang baik
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sejumlah pihak mengungkapkan bahwa toleransi beragama di Kabupaten Gunungkidul berada dalam situasi yang baik, selama tidak ada provokator yang menjadikan perbedaan agama sebagai suatu persoalan.
Promosi Mendamba Ketenangan, Lansia di Indonesia Justru Paling Rentan Tak Bahagia
Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Gunungkidul, Iskanto menuturkan bahwa sejauh ini, pihaknya sudah berupaya memberikan pemahaman kepada seluruh pihak.
“Sejak dahulu, masing-masing dari kita memang memiliki agama dan keyakinan yang berbeda-beda. Meski demikian jangan menekankan pada perbedaan, melainkan melihat meski berbeda, ada sejumlah persamaan yang perlu diterima bersama,” katanya, Minggu (17/1/2016).
Di samping itu ia juga meminta masyarakat mewaspadai beragam ajaran dan paham baru yang masuk. Para pemimpin agama, juga diminta memberikan pemahaman kepada umat. Pasalnya, saat ini akses masuknya informasi dari luar Gunungkidul begitu mudah dan bisa menggunakan media apa saja.
“‘Sesuatu [konflik dan persoalan dalam kehidupan beragama] itu terjadi karena ada pihak yang kurang paham atau informasi yang mereka miliki itu kurang jelas. Di sisi lain ada pihak luar yang sudah mencoba untuk membuat masalah di Gunungkidul, jadi kami minta agar pemuka agama dan masyarakat dapat memfilter informasi yang masuk dari luar ini,” ujarnya.
Iskanto juga menambahkan, berkaca dari sejumlah persoalan dan konflik di dalam Gunungkidul yang melibatkan agama dan keyakinan tertentu, ia menyebut FKUB selalu memberikan kesempatan diskusi, dan kesempatan untuk terbuka dan membicarakan persoalan dengan baik-baik.
“Sering bertemu, dan mengungkapkan kalau ada ‘ganjalan’. Dialog, diskusi dan deklarasi-deklarasi yang sudah ada, menguatkan kehidupan beragama di Gunungkidul,” ucapnya.