Jakarta–Ribuan buruh yang menolak Upah Minimum Provinsi (UMP) memenuhi jalanan depan gedung DPRD Jakarta, Jl Kebon Sirih, Selasa (8/12). Akibatnya, jalan satu arah tersebut ditutup sejak perempatan Jl Sabang.
“Kami kerja tiap hari 12 jam. Tetapi gaji kami tidak cukup untuk hidup,” kata salah satu pendemo, Intan (26).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
UMP Jakarta ditetapkan sebanyak Rp 1.118.009. Jumlah itu hanya naik Rp 48.144 dari tahun sebelumnya. Menurut buruh, nilai itu tidak mencukupi kebutuhan dasar hidup di Jakarta.
“Kenaikan sebesar itu hanya untuk nambah beli daging ayam 2 kali saja,” ucapnya.
Ribuan buruh itu tergabung dalam berbagai organisasi serikat pekerja antara lain Serikat Pekerja Nasional (SPN) dan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPI). Dalam aksinya mereka duduk-duduk dan berorasi. Selain itu, pendemo berjoget dengan diiriingi lagu perjuangan buruh yang diputar dari mobil berpengeras suara.
Aksi ini merupakan aksi lanjutan di depan Balaikota Jakarta. Usai dzuhur, mereka berjalan ke DPRD yang hanya beradu punggung dengan Balaikota.
Untuk memastikan lalu-lintas lancar, polisi menutup jalan dari arah Tanah Abang. Sementara dari jalan Sabang masih terbuka untuk 1 lajur. Kepadatan lalu-lintas pun tidak terhindarkan dan pengendara harus bersabar menembus kemacetan akibat demo.
dtc/isw