SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Harianjogja.com, SLEMAN—Puluhan pedagang yang biasa berjualan di kawasan Universitas Gadjah Mada (UGM) setiap minggu pagi atau dikenal dengan sunday morning (Sunmor), menggelar aksi unjuk rasa menolak relokasi, Kamis (6/2/2014).

Dalam aksinya, para pedagang menuntut bertemu dengan Rektor UGM, Prof. Pratikno, untuk melakukan dialog. Sayangnya, upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Pihak UGM tetap pada pendirian semula yakni merelokasi pedagang Sunmor dari Jalan Olahraga sampai dengan Jalan Notonegoro ke Jalur Lingkar Timur UGM.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seusai menggelar aksinya di Bundaran UGM, massa bergerak masuk ke Jalan Pancasila menuju Grha Sabha Pramana (GSP). Namun belum sampai GSP, hujan deras mengguyur membuat massa bubar mencari tempat berteduh. Setelah hujan reda, massa yang menamakan Himpunan Paguyuban Pedagang (Himpa) tersebut gigit jari karena Rektor UGM tidak berada di tempat.

Ekspedisi Mudik 2024

Koordinator Himpa, Leo Hartono, dalam orasinya menyatakan, para pedagang menolak untuk direlokasi ke tempat yang baru, terutama karena pemindahan lokasi Sunmor masih menyimpan banyak permasalahan. “Permasalahan utama yang kami rasakan, proses pemindahan yang belum tuntas. Masih banyak kendala terkait persoalan tempat,” katanya.

Uji lokasi Sunmor ke Jalur Lingkar Timur, Karangmalang, menurut Leo, menimbulkan dampak sosial ekonomi yang tidak baik bagi pedagang maupun masyarakat. Sebab, sebagian pedagang merasa di tempat yang baru tidak representatif seperti tempat sebelumnya.

“Kami ingin menjalin dialog kembali dengan UGM. Sebab musyawarah secara jujur dan terbuka belum dilakukan secara menyeluruh,” kata Hartono, pedagang lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya