SOLOPOS.COM - Material pembangunan tower Internet sudah didatangkan ke Perumahan Guru di Sumber, Banjarsari, Solo. Foto diambil Kamis (21/7/2022). (Solopos/Gigih Windar Pratama)

Solopos.com, SOLO — Warga Perumahan Guru di Gang Kutai Tengah 3, RT 006/RW 014, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo, yang menolak pembangunan tower Internet di wilayah mereka bersitegang dengan pekerja proyek tersebut, Jumat (22/7/2022).

Persoalan bermula saat kontraktor proyek mendatangkan truk mixer semen untuk melakukan pengecoran lokasi. Sekitar pukul 09.00 WIB, truk mixer itu sudah sampai di depan gang perumahan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warga berusaha menghalangi truk itu agar tidak masuk. Sedangkan pekerja proyek tetap memaksa masuk sambil membawa beberapa pipa pengecoran. Ketegangan tak terhindarkan, karena warga tetap kukuh melarang pekerja pembangunan tower Internet tersebut.

Salah seorang warga berupaya meredakan ketegangan hingga akhirnya tiba waktu ibadah Salat Jumat. Setelah Salat Jumat, pekerja proyek yang membawa truk mixer memilih mundur. Truk dibawa pergi dari lokasi tepat pada pukul 12.40 WIB. Saat itu pengangkutan pipa sudah selesai dilakukan.

Warga masih berjaga di depan gerbang utama, salah satunya Seno. Ia menyebut warga masih berkukuh menolak pembangunan tower Internet berlokasi di pekarangan rumah ketua RT di Sumber, Solo, tersebut. Warga menilai cara yang dilakukan pelaksana proyek itu curang dan berpotensi merugikan warga Perumahan Guru tersebut.

Baca Juga: Pembangunan Tower Internet Di Perumahan Guru Sumber Solo Diprotes Warga

“Kami tetap menolak, apa pun pengerjaannya, sejak awal tidak melalui cara-cara yang baik, tidak ada komunikasi yang baik dengan warga. Kalau ada apa-apa, tidak ada pihak yang mau bertanggung jawab, ini akan merugikan kami,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Seno mengatakan Camat Banjarsari dan Lurah Sumber sudah datang ke lokasi dan berdialog dengan pada Kamis (21/7/2022) malam. Namun,  warga tetap bergeming menolak adanya pembangunan. 

Belum Ada Sosialisasi

“Semalam, Lurah dan Camat sudah berdialog [dengan warga], kami intinya menolak pembangunan tower ini, karena sejak awal katanya delapan meter ternyata eksekusinya 25 meter. Ini kan sudah bermasalah. Kami, warga, tetap menolak pengerjaan proyek tower Internet tersebut,” lanjut Seno.

Baca Juga: Angin Kencang, Tower Internet Kantor DPRD Solo Roboh Timpa Rumah Warga

Sedangkan dari pelaksana proyek belum ada yang bisa dimintai keterangan. Pekerja yang berada di lokasi tidak bersedia diwawancara dengan alasan mereka tidak punya wewenang memberi keterangan kepada media.

Sebelumnya, warga Perumahan Guru di Sumber, Solo, menyampaikan penolakan atas pembangunan tower Internet itu dengan memasang spanduk di portal gang perumahan. Menurut warga, pembangunan tower yang sudah mengantongi izin itu bermasalah sejak awal.

Saat meminta tanda tangan warga, ketua RT yang berinisial AS itu mengatakan tanda tangan itu untuk keperluan sosialisasi pembangunan tower. Nyatanya, belum sempat ada sosialisasi tahu-tahu tower langsung dibangun.

Baca Juga: Ngentak Mangir Dulu Susah Sinyal, Kini Malah Jadi Kampung Internet

Warga sudah mencoba meminta penjelasan kepada ketua RT namun yang bersangkutan selalu mengelak. Bahkan kini, ketua RT tersebut sangat sulit ditemui lantaran jarang sekali ada di rumah.

“Cara-cara yang dilakukan sudah bermasalah sejak awal. Ketika pembangunan dimulai, truk besar masuk ke lingkungan, padahal jalan kami lebarnya hanya tiga meter. Kalau rusak, siapa yang mau tanggung jawab. Belum lagi kalau radiasi dan sebagainya, kasihan anak-anak di sini. Info tinggi towernya awalnya delapan meter, tetapi setelah ada gambarnya pas Maret 2022, kenyataannya 25 meter,” ujar Seno.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya