TOLAK SLPTT : Pemerintah Akan Bahas Kembali SLPTT Cengklik

BOYOLALI — UPT Pertanian Ngemplak, Boyolali akan melakukan kompromi dengan dinas terkait dan Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Cengklik, Ngemplak, untuk menentukan waktu pelaksanaan sekolah lapang pertanian tanaman terpadu (SLPTT) yang rencananya akan dilakukan di Desa Dibal dan Ngesrep, Juli mendatang. Hal itu dilakukan karena cadangan air di Waduk Cengklik mulai menipis pada bulan itu.

Kepala UPT Pertanian Ngemplak, Sukani, ketika ditemui Solopos.com di kantor Desa Dibal, Senin (13/5/2013), mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas terkait dan GP3A Cengklik untuk memulai SLPTT. Menurutnya, jadwal mula SLPTT  yang akan direalisasikan Juli dapat berubah mengikuti kondisi yang berkembang kemudian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami akan mendengarkan pendapat dinas terkait dan GP3A Cengklik, khususnya karena mereka yang memiliki kebijakan distribusi air dari Waduk Cengklik. Kami juga akan memantau kondisi cuaca terlebuh dulu,” ujarnya.

Sementara itu, ketua GP3A Cengklik, Samidi, 67, ketika ditemui Solopos.com, Senin, mengatakan pihaknya akan memberikan rekomendasi waktu tanam SLPTT di wilayah Ngemplak, khususnya Dibal dan Ngesrep setelah mengadakan rapat dengan dinas terkait yang rencananya baru akan dilakukan awal Juni nanti. Rekomendasi tersebut, kata dia, terkait dengan cadangan air di waduk dan rencana perbaikan saluran yang memang telah dijadwalkan jauh-jauh hari.

“Awal Juni, GP3A dan dinas terkait akan membahas stok air di Waduk Cengklik dan cadangannya untuk kebutuhan pengairan 2.000 hektare lahan pertanian sebulan yang akan datang. Setelah mengetahui sisa cadangan air di waduk itu, kami baru bisa menentukan rencana untuk musim tanam (MT) III, termasuk untuk program SLPTT yang direncanakan Dinas Pertanian,” ujarnya.

Ia menambahkan, rekomendasi yang nanti akan diberikan diupayakan dapat menjembatani kepentingan banyak pihak sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan. Hal tersebut, kata dia, mengutamakan kesejahteraan petani yang terkait dengan SLPTT dan suplai air waduk.