SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, JAKARTA — Sikap Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menolak peraturan daerah (perda) berbasis agama diserang sejumlah pihak. Ketua Umum PSI Grace Natalie menyatakan sikap tersebut disampaikan partainya karena tidak ingin agama dilacurkan untuk kepentingan politik.

Grace Natalie mengatakan perda agama merupakan peraturan diskriminatif. Bahkan mendiskriminasikan kaum perempuan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Inilah yang tidak kami dukung, oleh karena itu kami mengatakan kami tidak ingin mendukung agama dilacurkan untuk kepentingan politik,” kata Grace di Kantor Komnas Perempuan, Jakarta, Senin (19/11/2018), dilansir Suara.com.

Kedatangan Grace Natalie ke Kantor Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) bertujuan untuk mendiskusikan perjuangan perempuan dalam politik. “Kehadiran saya untuk membahas perjuangan perempuan dalam politik yang masih sangat panjang,” kata Grace.

Ketika perempuan terlibat aktif dalam politik atau sedang memperjuangkan sesuatu, kata dia, perempuan kerap diserang dengan cara-cara yang merendahkan. Grace sendiri menerima serangan yang merendahkan dirinya dalam beberapa bulan terakhir, salah satunya foto hoaks sensual. “Ini merendahkan perempuan,” ujarnya dilansir Antara.

Grace juga mencontohkan kasus Baiq Nuril yang didenda Rp500 juta karena melaporkan rekaman atas pelecehan yang diterimanya. Selain masalah itu, Grace yang hadir didampingi beberapa pengurus DPP PSI juga mendiskusikan soal perda berbasis agama yang berpotensi merugikan perempuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya