SOLOPOS.COM - Mahasiswa Universitas An Nur (UNAN) Purwodadi menolak kebijakan masuk asrama bagi mahasiswa, aksi digelar di depan kampus, Kamis (13/1/2022). (Solopos.com/Arif Fajar S)

Solopos.com, PURWODADI — Kebijakan masuk asrama dari pihak Universitas An Nuur (UNAN) Purwodadi mendapat penolakan dari mahasiswa. Puluhan mahasiswa pun menggelar aksi di depan pintu kampus yang berada di Jl. Gajah Mada No. 7 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Kamis (13/1/2022).

Peserta demo mahasiswa yang sebagian besar mengenakan seragam berwarna putih langsung membentangkan spanduk dan mengangkat poster bertuliskan penolakan dan kritik. Seperti, Kartini UNAN bukan pingitan, tolak asrama, Mahasiswa bukan Celengan #tolak komersialisasi.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Kemudian Pandemi bayar 100% Ngenes Prend!, Tolak Komersialisasi Kampus 1001 persen, Mahasiswa bukan produk kapitalis –situ jahat-. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNAN Umar Haji Musaid memimpin langsung aksi tersebut.

“Selain menolak wajib asrama, kami mahasiswa UNAN juga menuntut transparansi pembayaran, perbaikan fasilitas kampus untuk kemajuan mahasiswa dan UNAN, kampus merdeka dan merdeka belajar harus diwujudkan. Mahasiswa juga harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan kampus maupun yayasan,” ujar Umar dalam orasinya.

Baca juga: Ini Sosok Warga Temanggung yang Kembalikan Bantuan Ganjar Pranowo

Sempat terjadi ketegangan ketika pihak kampus meminta orasi dihentikan dan mahasiwa diminta masuk kampus. Pihak kampus juga meminta salah satu peserta aksi untuk keluar dari barisan karena dinilai bukan mahasiswa Universitas An Nuur Purwodadi, namun ditolak.

Akhirnya Plt Rektor UNAN, Purhadi turun langsung dengan mahasiswa peserta aksi dan mengajak berdialog terkait kebijakan kampus. Purhadi meminta mahasiswa untuk berdialog mengenai tuntutan tersebut. Akhirnya perwakilan mahasiswa pun bersedia untuk berdialog.

“Hasil dari pertemuan, Yayasan An Nuur menyepakati tidak adanya wajib asrama. Siap memperbaiki transparansi pembayaran, dalam pengambilan kebijakan atau keputusan akan melibatkan organisasi mahasiswa. Perbaikan fasilitas kampus untuk mendukung mahasiswa dan mewujudkan kampus merdeka dan merdeka belajar,” jelas Umar.

Baca juga: PPPK Guru di Grobogan Masih Kurang 231 dari Total Kebutuhan 1.024

An Nur Purwodadi
Penjelasan Plt Rektor UNAN Purwodadi, Purhadi (Kiri) dan Pendiri Yayasan An Nur, Waridah Nasution, terkait demo mahasiswa, Kamis (13/1/2022). (Solopos.com/Arif Fajar S)

Bukan Wajib

Pendiri Yayasan An Nuur, Waridah Nasution menjelaskan bahwa saat mengumpulkan 48 mahasiswa meminta mahasiswa masuk asarama tapi bukan wajib. Ini dengan pertimbangan apabila di asrama banyak kebaikan untuk mahasiswa.

“Mungkin ada salah paham terkait informasi yang diterima mereka sehingga menggelar aksi. Jadi kami minta mahasiswa masuk asrama bagi yang mau, namun bagi yang tidak mau ya silahkan. Tidak apa-apa hanya kami berpesan agar bisa jaga diri,” ujar Waridah.

Plt Rektor An Nuur Purwodadi, Purhadi mengatakan sebenarnya jika masuk asrama lebih hemat karena hanya membayar Rp600.000 per bulan sudah termasuk makan dan masih bebas keluar setiap hari, bawa motor dan laptop.

“Sebenarnya jika di asrama koordinasi bimbingan lebih mudah. Karena mereka mahasiswa D3 sehingga ketika lulus nanti menjadi tenaga terampil,” imbuhnya.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya