SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &ndash;</strong> Puluhan petani dari berbagai daerah yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tani Peduli Perubahan (Ampera) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Jl. Pahlawan, Kota Semarang, Selasa (8/5/2018). Demonstrasi itu digelar sebagai bentuk penolakan terhadap program <a title="Belum Dapat Kartu Tani, Petani Sukoharjo Ditolak Beli Pupuk Bersubsidi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180413/490/910095/belum-dapat-kartu-tani-petani-sukoharjo-ditolak-beli-pupuk-bersubsidi">Kartu Tani</a> yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng saat masa pemerintahan Gubernur Ganjar Pranowo.</p><p>Dalam siaran pers yang diterima <em>Semarangpos.com</em>, aksi penolakan itu ditunjukkan para petani dengan berjalan kaki dari Patung Kuda Jl. Pahlawan menuju kantor Gubernur Jateng. Sambil berjalan kaki, puluhan petani itu meneriakan penolakan Kartu Tani yang dianggap menyusahkan.</p><p>&ldquo;Kartu Tani yang dikeluarkan oleh pemerintah jawa tengah di bawah kepemimpinan <a title="Ganjar Pranowo Tegaskan Kartu Tani Manjur Cegah Penyelewengan Pupuk" href="http://old.solopos.com/2018/03/04/pilkada-2018-ganjar-pranowo-tegaskan-kartu-tani-manjur-cegah-penyelewengan-pupuk-899734">Ganjar Pranowo</a> kala itu tidak mendukung petani dalam produksi. Kartu Tani justru menambah persoalan bagi petani,&rdquo; ujar koordinator aksi, Y.M. Hanafi, dalam siaran pers yang diterima Semarangpos.com, Selasa.</p><p>Hanafi menambahkan Kartu Tani membuat petani kesulitan mendapatkan pupuk yang menjadi kebutuhan pokok dalam produksi pertanian. Para petani harus dihadapkan dengan berbagai persoalan adminstrasi, seperti memiliki rekening tabungan di bank, untuk mendapat pupuk.</p><p>&ldquo;Belum lagi syarat lainnya untuk mendapat Kartu Tani, seperti petani harus menunjukkan sertifikat tanah dan surat pajak sebagai acuan RDKK [Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok]. Nah, bagaimana nasib petani yang menggarap lahan Perhutani atau menyewa? Pupuk, bibit dan pascapanen merupakan instrumen penting dalam produksi. Maka hendaknya petani dipermudah dalam mendapatkannya,&rdquo; ujar Hanafi.</p><p>Atas berbagai persoalan itu, Ampera Jateng pun meminta pemerintah mencabut<a title="Sudirman Said Langsung Sindir Kartu Tani di Awal Debat Pilgub Jateng" href="http://semarang.solopos.com/read/20180420/515/911751/sudirman-said-langsung-sindir-kartu-tani-di-awal-debat-pilgub-jateng"> Kartu Tani. </a>Mereka menilai jika Kartu Tani masih dipertahankan akan membuat status Jateng sebagai salah satu lumbung padi tergusur. Padahal selama ini Jateng merupakan salah satu penyumbang terbesar dalam produksi padi dengan produksi mencapai 11,42 juta ton atau sekitar 14% dari total produksi nasional.</p><p><strong><em><a href="http://semarang.solopos.com/">KLIK</a> dan <a href="https://www.facebook.com/SemarangPos">LIKE</a> di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya</em></strong></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya