SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pelanggaran batas tonase yang dijaring Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan bermotor (UPPKB) Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah menurun. Penurunan itu seiring dengan penurunan 74% truk yang melintas di jalur jalan nasional dan wajib masuk ke jembatan timbang tersebut.

Kepala UPPKB Jembatan Timbang Subah, Arif Munandar, Kamis (28/3/2019), mengungkapkan dugaan penurunan angka pengemudi truk yang melanggar batas muatan dan gagal dijaring itu terkait dengan dibukanya jalan Tol Trans Jawa sejak 1 Januari 2019. Perlu ada solusi untuk menertibkan gagalnya penindakan yang bersumber dari keberadan jalan bebas hambatan anyar tersebut.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Jumlah truk pengangkut barang sejak Januari 2018 hingga akhir Maret 2018 mencapai 82.211 unit kendaraan. Angka itu turun menjadi 20.994 kendaraan pada periode  yang sama tahun 2019. “Demikian pula, jumlah penindakan terhadap truk pengangkut barang yang melebihi batas tonase pada 2018 sebanyak 8.044 truk atau turun menjadi 2.832 truk pada 2019. Ini semua akibat beroperasinya jalur tol Trans Jawa,” paparnya.

Para pengemudi truk pengangkut barang yang diduga melebihi batas tonase yang berasal dari arah timur (Semarang) menuju Jakarta (barat) lebih memilih melintas jalur Tol Trans Jawa. Mereka umumnya masuk jalur jalan bebas hambatan dari exit tol Weleri, Kabupaten Kendal dan keluar di depan Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan.

“Para sopir truk sengaja menghindari penindakan di Jembatan Timbang Subah sehingga mereka memilih melintas jalan tol. Kami berharap ada solusi pengawasan terhadap angkutan barang yang melebihi batas tonase, ” tegasnya.

Berdasar pantauan Kantor Berita Antara, banyak truk bersumbu dua dan bersumbu tiga dari arah timur (Semarang), saat sampai di perbatasan jalur jalan nasional memilih masuk tol dari pintu Weleri. Mereka kemudian keluar jalan tol setelah sesampai pintu keluar tol Kandeman, Kabupaten Batang dan pintu keluar tol depan Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan.

Sopir truk Bayu Daryanto mengatakan dirinya sengaja melalui masuk jalan tol Weleri sebagai upaya menghindari pemeriksaan beban berat barang yang ada pada truknya. “Di samping, faktor lebih cepat sampai pada tujuan, kami sengaja tidak melalui jembatan timbang karena takut ditilang oleh petugas,” katanya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya