Jakarta–Departemen Pekerjaan Umum (PU) mengusulkan dana APBN hingga Rp 8 triliun untuk proyek jalan tol Trans Jawa agar bisa terealisasi hingga 2014.
Dana tersebut bisa digunakan untuk mendorong kelayakan proyek dimana pembebasan lahan dan konstruksi ditanggung pemerintah.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Bisa dimulai tahun 2010 nanti, dananya bisa bertahap setiap tahunnya, hingga 2014,” kata Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Nurdin Manurung saat di temui acara editor gathering di Jakarta, Rabu (16/12).
Dalam proyek tol Trans Jawa, setidaknya terdapat 10 ruas tol yang saling terhubung dari Cikampek hingga Surabaya sepanjang 808 Km. Sebanyak 155 Km sudah terbangun, yang menyisakan ruas yang belum terbangun membutuhkan dana Rp 36 triliun sebanyak 6 ruas.
“Harus ada APBN sebesar Rp 8 triliun untuk menarik uang swasta yang sebesar Rp 28 triliun,” katanya.
Namun Nurdin mengatakan dana sebesar itu tidak akan ada artinya untuk menargetkan penyelesaian tol trans Jawa pada 2014 nanti. Jika belum ada pembenahan aturan yang saat ini terutama soal UU Pembebasan Lahan. Ia mengharapkan UU tersebut bisa selesai pada tahun 2010 sehingga dana APBN bisa dimanfaatkan efektif untuk mendukung kelayakan proyek Trans Jawa.
Sementara Direktur Utama PT Jasa Marga Frans Sunito mengatakan pengusahaan pembangunan ruas tol Trans Jawa sangat dimungkinkan dengan dibentuknya suatu perusahaan holding. Jasa Marga sangat siap menjadi mayoritas atau leader dalam holding tersebut mengingat setidaknya sudah ada 160 Km ruas yang telah dimiliki Jasa Marga di dalam proyek Trans Jawa.
“Ada kemungkinan menyatukan dalam holding, kita siap sebagai leader,” kata Frans.
Berdasarkan data departemen pekerjaan umum hingga saat ini terdapat 20 ruas tol yang sudah memiliki PPJT namun masih menghadapi kendala pembebasan tanah alias mandek. Yaitu 3 ruas jalan tol sepanjang 152,47 Km yang masih proses pengadaan tanah dan pelaksanaan konstruksi. Sebanyak 8 ruas masih dalam pengadaan tanah sepanjang 324,71 Km dan 9 ruas sepanjang 259,44 Km tidak melakukan pengadaan tanah.
dtc/isw