SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan (JIBI/Solopos/Antara/R. Rekotomo)

Solopos.com, SOLO—Pelaksana proyek pembangunan tol Solo-Ngawi mengaku belum bisa memastikan jadwal dimulainya pengerjaan jalan bebas hambatan tersebut. Padahal groundbreaking atau peletakan batu pertama sudah dilakukan sejak September 2013 di Desa Kemiri, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar.

Communication Coordinator PT PT Thiess Contractors Indonesia, Mappalara Simatupang, selaku induk dari PT Solo Ngawi Jaya yang mengerjakan proyek tersebut, mengatakan saat ini pihaknya masih siap-siap untuk memulai pengerjaan tol dan belum bisa memastikan waktu pelaksanaan pembangunan. Dia mengaku enggan menjelaskan alasan pengunduran waktu pelaksanaan proyek tersebut karena mengaku bukan wewenangnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mappa, panggilan akrabnya, mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan persiapan sebelum memulai pembangunan, yakni menyiapkan kantor operasional dan akses jalan untuk keluar-masuk kendaraan proyek.

“Inginnya segera dimulai [pembangunan tol]. Tapi belum bisa memastikan karena persiapan sebelum dimulainya pengerjaan juga butuh waktu. Istilahnya kalau orang lari, kami saat ini sedang ancang-ancang dulu,” kata Mappa kepada wartawan di sela acara penyerahan bantuan alat bantu gerak kepada difabel se-Soloraya di Hotel Dana, Selasa (28/1/2014).

Mengenai pembebasan lahan, menurut dia adalah tanggung jawab dari pemerintah. Namun berdasarkan informasi yang dia terima sudah ada sekitar 80% lahan yang dibebaskan dan bisa dimulai pembangunan. Pengerjaan pembangunan tol sepanjang 69,2 kilometer (km), menurut Mappa, akan dimulai dari Kebakkramat, Karanganyar.

Dia menuturkan pembangunan tol tersebut ditargetkan selesai pada awal 2016. Sedangkan untuk tenaga kerja, Mappa mengatakan sudah ada sekitar 100 orang yang dipekerjakan yang juga melibatkan tenaga kerja lokal dan diperkirakan akan bertambah saat pengerjaan tol dimulai.

Tol Solo-Ngawi merupakan rangkaian dari tol Solo-Kertosono dengan total panjang 90,1 km. Namun dalam pembangunannya dilakukan dua pihak, yakni pemerintah dan swasta. Pemerintah membangun jalan tol sepanjang 21 km sedangkan sisanya diserahkan kepada swasta. Swasta yang menggarap jalan tol tersebut ada dua konsesi yang semuanya anak usaha PT Thiess Contractors Indonesia, yakni PT Solo Ngawi Jaya dan PT Ngawi Kertosono Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya