SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SRAGEN — Luas lahan lestari di Kabupaten Sragen akan berkurang sekitar 200 hektare (Ha) akibat proyek pembangunan jalan tol Solo-Ngawi yang rencananya mulai dikerjakan akhir 2013.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen, Simon Nugroho, mengungkapkan sebenarnya Pemkab Sragen sangat menyayangkan pengurangan luas lahan lestari itu. Tapi karena pembangunan jalan tol merupakan proyek nasional, Pemkab tidak bisa berbuat apa-apa.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kita ambil sisi positifnya, yaitu mengurangi jumlah kendaraan yang melalui jalan primer di Sragen karena banyak kendaraan yang akan memilih lewat jalan tol,” jelasnya saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Selasa (11/2/2013).

Sebagai kompensasi pengurangan luas lahan lahan lestari itu, ungkapnya, akan diupayakan pembukaan lahan baru untuk menambah lagi luas lahan lestari di Kabupaten Sragen. Pasalnya, pengurangan luas lahan lestari akan berdampak pada pengurangan jumlah produksi pangan.

“Kemungkinan pembukaan lahan baru di daerah utara Sungai Bengawan Solo. Misalnya daerah Kalijambe dan Miri,” jelasnya.

Kepala Bidang Produksi Padi dan Palawija Dinas Pertanian Sragen, Padiyono, mengatakan pengurangan luas lahan lestari pasti berdampak pada pengurangan produktivitas hasil pertanian. Namun berapa jumlah penurunan produktivitas yang terjadi, belum bisa diperkirakan.

Ia menguraikan luas lahan lestari atau lahan pertanian pangan berkelanjutan di Kabupaten Sragen berdasarkan data 2010, seluas 41.082 hektare. Lahan lestari adalah lahan yang seharusnya dipertahankan sebagai lahan sawah untuk memproduksi pangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya