SOLOPOS.COM - Sejumlah pengendara motor terlihat melintasi jalan tol Soker pada hari pertama pembukaan untuk arus mudik Lebaran, Senin (19/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono akan segera dibuka.

Solopos.com, BOYOLALI – Sejumlah warga Boyolali mengaku masih banyak yang bingung menyeberangi Tol Solo-Kertosono (Soker) ketika jalan bebas hambatan tersebut dioperasionalkan. Padahal, selama ini masih ada sejumlah jembatan layang (overpass) untuk penyeberangan tol yang belum selesai dibangun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Salah satu warga Desa Pandeyan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Sugiyanto, mengatakan selama ini warga masih memotong Tol Soker di sisi utara Mapolsek Ngemplak jika hendak ke Solo atau sebaliknya. Pasalnya, jembatan penyeberang tol juga belum selesai dibangun.

“Nah, kalau Februari nanti Tol Soker sudah mulai dioperasionalkan, bagaimana warga yang mau menyeberangi tol?” ujarnya saat berbincang dengan  di samping tol, Jumat (19/1/201).

Sugiyanto mendengar kabar Tol Soker dioperasionalkan Februari tahun 2018 ini. Berdasarkan pengamatannya, ada sejumlah overpass yang belum selesai dibangun, seperti di Pandeyan dan Donohudan. Overpass di Donohudan bahkan dipastikan masih lama karena belum ada titik temu dengan warga di sekitarnya terkait titik pelandaian.

Padahal, keberadaan overpass itu mutlak ada jika jika Tol Soker sudah dioperasionalkan. “Kalau tol sudah beroperasi, otomatis kan tidak boleh ada kendaraan selain Tol yang menyeberang karena Tol dipagari tembok. Pertanyaannya, warga nanti menyeberangi Tol lewat mana,” tanyanya.

Senada dengan Sugiyanto, Arifin, warga Nogosari juga merasakan hal serupa. Dia juga mengaku bingung jika Tol sudah dioperasionalkan, sementara sejumlah overpass belum jadi.

“Logikanya kan kalau Tol sudah dioperasikan, harus steril dari kendaraan selain yang berbayar. Apalagi, jika ada kendaraan warga mau menyeberang, kan jelas tak mungkin,” tanyanya.

Direktur Utama PT SNJ David Wijayatno, mengatakan di kawasan Pandeyan dan Donohudan sudah terdapat sejumlah overpass dan underpass yang sudah jadi. Menurut dia, overpass yang sudah jadi bisa menjadi jalan alternati ketika Tol Soker dioperasionalkan.

“Masalahnya ada pembebasan lahan yang belum selesai. Namun, itu tak akan mengganggu target pengoperasionalan Tol Soker awal tahun ini. Pengendara bisa menggunakan overpass dan underpass di sekitarnya yang sudah jadi,” jelasnya.

Meski demikian, lanjutnya, overpass di Pandeyan diprediksi sudah bisa difungsikan ketika tol telah dioperasionalkan. Adapun overpass lainnya yang belum selesai, akan diselesaikan sambil jalan tanpa mengganggu operasional Tol Soker.

Sejumlah overpass dan underpass yang bakal menjadi jalan alternatif itu antara lain dua overpass di kawasan Mangu. Dua unit overpass ini menghubungkan warga dari arah Solo dan Ngemplak yang mau ke Banyudono. Selain itu, juga terdapat dua underpass di kawasan Mangu, yang menghubungkan warga dari arah Ngemplak/ Solo yang hendak ke Nogosari dan Sambi.

Di Desa Donohudan, Sindon, dan Dibal juga terdapat sejumlah underpass ukuran sedang dan besar yang sudah jadi dan beroperasi. Selain itu juga ada beberapa underpass ukuran sedang yang sudah jadi dan bisa menjadi jalan alternatif warga ketika Tol Soker dioperasionalkan, antara lain di Desa Ngesrep dua unit.

David tak menyebutkan secara persis berapa jumlah overpass yang belum jadi di sepanjang ruas tol mulai Ngasem-Ngawi. Namun, berdasarkan data pada November 2017 lalu, ada 27 overpass yang belum jadi 100%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya