SOLOPOS.COM - Sebuah alat berat pemasang tiang pancang tertanam di galian tanah sedalam dua meteran di lokasi proyek overpass Sobokerto I, Ngemplak, atau barat Bandara Adi Soemarmo, Kamis (1/6/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, tiang pancang overpass di barat Bandara Adi Soemarmo dibenamkan 2 meter.

Solopos.com, BOYOLALI — Pelaksana tol Solo-Kertosono (Soker) terpaksa menggali tanah sedalam dua meter untuk melanjutkan pemasangan tiang pancang overpass Sobokerto I di barat Bandara Adi Soemarmo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Langkah itu dilakukan demi keamanan penerbangan pesawat yang hilir mudik di atas proyek. Pantauan Solopos.com di lokasi, Kamis (1/6/2017), sejumlah pekerja sejak dua hari lalu memasang alat berat di galian tanah sedalam dua meter di lokasi proyek Sobokerto I, Ngemplak. (Baca juga: Tiang Pancang Overpass Digarap Tengah Malam, Ini Alasannya)

Alat berat pemukul paku beton itu diletakkan pada posisi serendah mungkin mengikuti galian tanah. Harapannya, ketinggian tiang pancang ketika bekerja tak membahayakan pesawat yang akan landing atau take off di Bandara.

Ekspedisi Mudik 2024

“Sekarang ketinggian tiang pancang kan tak melebihi pohon tertinggi di sekitarnya kan. Ini upaya kami untuk mengamankan penerbangan,” ujar Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Tol Soker Jawa Tengah, Bedru Cahyono, kepada Solopos.com, Kamis.

Bedru menjelaskan langkah membikin galian tanah sedalam dua meteran terpaksa dilakukan untuk melanjutkan proyek. Di antara sekian pilihan, kata dia, penggalian tanah adalah yang paling memungkinkan.

“Kalau kerja tengah malam sampai subuh juga tak diizinkan warga. Kalau siang hari, dilarang otoritas penerbangan karena membahayakan penerbangan. Jadi, ya ini pilihan yang kami ambil,” ujarnya.

Ada sekitar 70 unit paku bumi dari 200-an total paku bumi yang akan dipasang lagi di lokasi overpass. Jika dikerjakan sesuai jam kerja, yakni delapan jam dan siang hari, kata dia, setidaknya membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

“Harapan kami, waktu dua bulan ini cukup untuk memasang paku bumi. Kami sudah mulai bekerja sejak Selasa [30/5/2017] lalu,” tambahnya.

Pembuatan galian tanah sedalam dua meter akan dilakukan di sejumlah titik mengikuti lokasi pemasangan paku bumi. Meski cukup menyita waktu dan tenaga, hal itu tetap harus dilakukan demi mengejar waktu penyelesaian proyek tol pada 2018.

“Segala upaya kami lakukan, termasuk membuat proyek aman bagi penerbangan. Salah satunya memendekkan tiang pancang,” ujarnya.

Sebelumnya, warga di sekitar proyek menolak tawaran pelaksana tol yang akan memasang tiang pancang tengah malam hingga waktu Subuh. Alasannya, warga akan terusik jam istirahat malam mereka karena suara bising alat berat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya