SOLOPOS.COM - Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto (kemeja putih) bersama warga Toyugo, Sambungmacan, mendatangi lokasi pembangunan overpass yang melintasi jalan Tunjungan-Gondang, Jumat (13/5/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

tol Solo-Kertosono, warga Toyugo Sambungmacan menginginkan underpass dibandingkan overpass di proyek tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, SRAGEN–Pembangunan overpass di jalan kabupaten yang melintasi jalan tol Solo-Kertosono (Soker) tepatnya di kawasan Toyugo, Sambungmacan, hingga Jumat (13/5/2016) pagi masih berlanjut. Pembangunan overpass itu baru berhenti setelah warga bersama Ketua DPRD Sragen Bambang Samekto mendatangi lokasi pada Jumat siang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga sekitar berkukuh menginginkan pembangunan underpass daripada overpass. “Kalau dibangun overpass otomatis kampung kami terbelah. Khusus RT 01 akan terpisah dan terisolasi. Padahal beberapa fasilitas umum seperti masjid dan makam ada di RT 01,” kata Ketua RT 01 Desa Toyugo, Ngadimin, saat ditemui Solopos.com di lokasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain bakal membelah satu kampung, kata Ngadimin, pembangunan overpass akan menyulitkan kalangan petani menuju ladangnya. Para petani yang biasa mengendarai sepeda angin menuju ladangnya akan kesusahan kala melewati overpass yang menanjak hingga ketinggian sekitar 7 meter. “Tidak hanya petani, banyak anak yang berangkat ke sekolah dengan bersepeda. Kalau mereka harus naik turun overpass setiap pagi ya kasihan. Padahal, jalan kabupaten sudah pasti ramai kendaraan,” terang Ngadimin.

Pembangunan overpass juga dinilai bakal mematikan perekonomian warga sekitar. Sriyanto, 40, mengaku sudah membuka usaha konter HP sejak 2006 silam. Belakangan, counter HP miliknya sepi pembeli seiring mulai dibangunnya overpass. ”Bagian depan konter juga terkena proyek overpass. Kami meminta ganti rugi, namun sampai sekarang tidak ada tindak lanjut,” jelas Sriyanto.

Perangkat Desa Toyugo Aristiyanto membenarkan adanya rencana demo warga apalabila pembangunan overpass tetap dilanjutkan.  Dia berharap pelaksana proyek mau menaati keputusaan saat digelarnya audieansi antara Pemkab Sragen, DPRD Sragen, PT Waskita Karya dan PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) pada Kamis (13/5/2016).

”Penghentian pembangunan overpass itu akan berlangsung sampai tuntutan warga yang menginginkan underpass dipenuhi,” kata Aris.

Sementara itu, Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto berharap solusi yang sesuai dengan aspirasi masyarakat. Dia mengakui pembangunan overpass memang sudah dimulai. Fondasi pilar penyangga sudah dibuat. Sejumlah pilar juga sudah berdiri dengan kokoh. ”Solusinya, pilar itu bisa dibongkar. Kalau tidak, pilar-pilar itu bisa dimanfaatkan untuk pemasangan baliho,” terang Totok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya