SOLOPOS.COM - Warga melintasi jalan di samping bangunan overpass yang belum jadi di Kampung Menjing dan Jebol, Desa Donohudan, Ngemplak, Jumat (31/3/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, warga Donohudan, Boyolali, menolak rencana pembelokan overpass.

Solopos.com, BOYOLALI — Warga Kampung Menjing dan Jebol, Desa Donohudan, Ngemplak, menolak rencana pembelokan jalan layang (overpass) tol Solo-Kertosono (Soker) di wilayah mereka. Pembelokan ujung jalan dinilai akan melumpuhkan perekonomian warga setempat.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Salah satu warga setempat, Sulistyo, menyebutkan enam alasan warga menolak rencana pembelokan ujung overpass itu. Pertama, kata dia, overpass yang dibelokkan akan mempersulit akses penggunaan jalan dari daerah Donohudan dan wilayah Desa Kismoyoso. Alasan kedua, pembelokan overpass akan menimbulkan penumpukan kendaraan di satu lokasi.

“Alasan selanjutnya, jika overpass dibelokkan wilayah RW 007 dan RW 008 akan terisolasi. Jalan yang sudah ada selama ini dimatikan,” terangnya kepada Solopos.com, Senin (29/5/2017).

Selain alasan tersebut, kata dia, pembelokan overpass akan menurunkan harga tanah warga setempat. Selain itu, yang tak kalah penting, dengan pembelokan overpass, perekonomian warga setempat akan lumpuh.

“Alasan-alasan inilah yang membuat warga meminta pelaksana tol membatalkan rencana pembelokan overpass itu karena kerugiannya lebih banyak ketimbang manfaatnya,” tambahnya.

Sulistyo dan warga lainnya mengaku sangat mendukung proyek pembangunan Tol Soker. Namun, mereka juga meminta proyek itu benar-benar memberikan dampak positif kepada warga setempat. “Kembalikan seperti rencana awal. Kalau diubah lagi, banyak warga yang dikorbankan,” tambahnya.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, desain overpass semula lurus. Namun, belakangan ini beredar informasi ujung overpass bakal dibelokkan ke sisi barat berdekatan dengan underpass. Pembelokan ujung overpass inilah yang memicu penolakan warga lantaran dinilai akan berdampak pada pembebasan lahan-lahan baru warga di sekitarnya.

“Di sisi lain, overpass yang berkelok itu kan tidak nyaman digunakan dan bisa memicu kecelakaan,” ujar warga lainnya dari Kampung Jebol, Donohudan, Sartono.

Sartono berharap sebelum proyek pembelokan overpass benar-benar dimulai, warga memohon agar rencana itu dibatalkan. Warga mendesak proyek dijalankan seperti rencana awal.

Terpisah, pejabat pembuat komitmen (PPK) tol Soker, Bedru Cahyono, membenarkan overpass akan dibelokkan ke arah barat. Namun, ia memastikan rencana itu dilakukan setelah ada sosialisasi terlebih dahulu kepada warga.

Menurut Bedru, alasan pembelokan overpass itu antara lain pertimbangan kemudahan pembebasan lahan, adanya peralatan navigasi maskapai pesawat yang tak bisa dipindah, serta mengurangi dampak pembebasan lahan. Nanti akan ada waktu khusus untuk sosialisasi,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya