Solopos.com, SOLO – Belasan umat Hindu sembahyang di area terdampak proyek tol Solo-Jogja di Klaten dan mereka berharap Yoni di sana tak dipindah.

Umat Hindu tersebut menggelar sembahyang di area terdampak tol kawasan Keprabon, Polanharjo, Klaten, Minggu (26/9/2021). Mereka sangat berharap yoni yang ada di area tersebut tak dipindah karena meyakini artefak itu merupakan bekas bangunan candi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Umat yang sembahyang tersebut tediri dari perwakilan pemuda Hindu, perwakilan Parisada Hindu Dharma Indonesia Klaten serta umat Hindu di wilayah Polanharjo.

Baca Juga: Terdampak Tol Solo Jogja, Luas Sawah Lestari di Klaten Berkurang 375 Ha

Mereka beribadah dengan khusyuk mengelilingi yoni di tengah sawah. Sementara lahan di sekitar yoni itu mulai terlihat teruruk oleh proyek tol Solo-Jogja.

Salah satu pemuka agama Hindu asal Kecamatan Polanharjo, Mariyono, mengaku prihatin lahir dan batin jika peninggalan purbakala itu bakal terdampak proyek tol Solo-Jogja. Dia berharap yoni tak dipindahkan.

Baca Juga: Dapat Ganti Rugi Tol Solo Jogja, Sekda Klaten: Tidak Akan Dipakai Nikah Lagi

Penyuluh Agama Hindu Klaten, Mantri Wayan Supatra, menjelaskan kawasan yoni tersebut menjadi tempat pemujaan dan hingga kini masih digunakan untuk sembahyang umat Hindu terutama asal Polanharjo saat peringatan hari-hari besar.

Yoni itu memiliki bentuk yang unik dan berbeda dengan yoni pada umumnya. Pasalnya, ornamen pada salah satu sisi yoni menyerupai kepala kura-kura.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya