SOLOPOS.COM - Ilustrasi Saluran Irigasi (Dok/JIBI)

Solopos.com, KLATEN – Rencana proyek pembangunan jalan tol Solo-Jogja diminta tak mengganggu aliran irigasi pertanian di Kabupaten Klaten.

Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan usulan agar tak semakin banyak lahan pertanian terdampak tol sudah disampaikan pemkab. Usulan yakni revisi rencana lebar sayap jalan tol.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Rencana awal itu perbandingan lebarnya 4:1. Dengan perbandingan itu artinya agak banyak lahan pertanian terkena. Kami sudah usulkan agar perbandingannya menjadi 2:1 dan usulan itu sudah disetujui,” kata Widiyanti saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (29/1/2020).

Proyek pembangunan tol juga diminta tak mengganggu bahkan menutup saluran irigasi yang berdampak pada hasil produksi petani.

Widiyanti mengatakan perencana proyek sudah memetakan lokasi-lokasi saluran irigasi terdampak. DPKPP hingga kini masih menunggu lokasi-lokasi saluran irigasi yang bakal dlintasi jalan tol.

DPKPP juga menunggu data riil lahan pertanian terdampak proyek tol termasuk nama petani. Data itu dibutuhkan guna menyusun strategi agar produktivitas pertanian tak menurun seiring berkurangnya luas lahan untuk proyek strategis nasional tersebut.

“Kami perlu data itu agar kami bisa memetakan dan tahu strategi apa yang harus dibuat terutama untuk mendampingi para petani,” urai dia.

Klaten selama ini menjadi salah satu penyangga pangan Jawa Tengah bahkan nasional. Widiyanti mengatakan luas tanam padi di Klaten dalam setahun sekitar 78.000 ha. Pada 2019, total hasil panen sekitar 459.000 ton gabah kering panen.

“Pada 2019 Klaten masih mengalami surplus. Kebutuhan padi di Klaten itu sekitar 250.000 ton gabah kering panen per tahun,” ungkapnya.

Disinggung dampak proyek tol, Widiyanti optimistis Klaten masih mengalami surplus beras meski luas tanam padi berkurang. Pasalnya, luas lahan pertanian terdampak proyek tol diperkirakan berkisar 1 persen dari total luas tanam.

Berdasarkan rencana awal, sekitar 400 hektare (ha) sawah di Klaten terdampak proyek tol Solo-Jogja.

“Kalau diambil rata-rata dua kali musim tanam dalam setahun artinya luas tanam sawah terdampak sekitar 800 ha. Jika dibandingkan dengan total luas tanam, yang terdampak sekitar 1 persen. Insyaallah tidak mengganggu kaitannya dengan status surplus. Strategi yang dilakukan dengan meningkatkan sistem budi daya,” urai dia.

Kades Gununggajah Klaten Adakan Sayembara Berhadiah Demi Temukan Kentungan Bersejarah

Beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten, Jaka Sawaldi, mengatakan permintaan agar lebar sayap jalan tol diubah dari rencana awal merupakan usulan pemkab.

“Kami mengusulkan semacam itu mempertimbangkan sebagai daerah penyangga pangan. Dengan perbandingan lebar sayap 4:1, semakin banyak sawah yang menjadi korban,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya