Solopos.com, KLATEN — Luasan sawah lestari di Kabupaten Klaten, Jawa Timur, diharapkan tetap dipertahankan seiring muncul rencana proyek jalan tol Solo-Jogja yang melintasi Kabupaten Bersinar. Hal itu menyusul Klaten menjadi salah satu kabupaten penyangga pangan nasional.
Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan luas sawah lestari di Klaten 32.000 hektare (ha). Lahan itu terdiri dari lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B) serta lahan cadangan pangan pertanian berkelanjutan (LCP2B).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Dia menambahkan luas lahan tersebut sudah diusulkan ke pemerintah provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) untuk ditetapkan.
Sawah lestari di Klaten menyebar ke berbagai wilayah. Sebaran sawah lestari seperti seperti di Kecamatan Cawas, Wonosari, Delanggu, serta Juwiring. Setelah ditetapkan, luasan sawah lestari tak bisa diutak-atik atau beralih fungsi lantaran berkaitan dengan ketahanan pangan.
Selama ini, Klaten kerap mengalami surplus beras. Berdasarkan informasi yang dihimpun, pada 2018 luas panen padi sebesar 74.372 ha dengan produktivitas 5,8 ton per ha. Surplus beras di Klaten pada 2018 sebesar 131.188 ton.
Widiyanti menjelaskan lokasi sawah lestari bisa berubah-ubah. Namun, luasan sawah tersebut harus dipertahankan. “Lokasinya bisa berubah selama ada penggantinya. Yang jelas, luasannya harus tetap,” kata Widiyanti saat ditemui di Pendopo Pemkab Klaten, Jumat (1/2/2019) sore.
Disinggung proyek tol Solo-Jogja yang bakal menerjang sejumlah sawah di Klaten, Widiyanti mengaku belum mengetahui. Begitu pula dengan detail wilayah yang akan dilintasi jalan tol hingga harus dilakukan pembebasan lahan serta pengalihfungsian lahan.
Namun, Widiyanti berharap proyek jalan tol tersebut tak sampai mengurangi luasan sawah lestari di Klaten.
“Dalam ketahanan pangan itu, kalau Klaten mau berkecukupan pangan, sawah lestari dipertahankan. Karena bagaimanapun juga pertanian itu bagian dari penyediaan kebutuhan pokok masyarakat,” jelas dia.
Jalan tol Solo-Jogja bakal melintasi 38 desa di tujuh kecamatan di Klaten. Untuk pembangunan proyek tol tersebut, lahan seluas 300 ha di Klaten bakal dibebaskan. Lahan itu diantaranya meliputi permukiman serta sawah.
Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan luasan lahan produktif seperti sawah yang terdampak proyek tol kurang 30 persen dari 300 ha.
Soal lahan produktif yang bakal diterjang proyek tol, Mulyani menegaskan bakal diganti dengan pembukaan lahan produktif baru. “Untuk lahan hijau tentu akan diganti dengan lainnya. Kami upayakan agar tidak mengurangi luasan sawah lestari di Klaten,” kata dia.