SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Rencana pembangunan jalan tol Solo-Jogja pada 2019 nanti dinilai akan membawa angin segar bagi perekonomian Solo. Keberadaan infrastruktur yang optimal diharapkan mampu menguatkan peran Solo sebagai kota perdagangan.

Pengamat ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Lukman Hakim, mengatakan rencana pembuatan jalur tol Solo-Jogja sudah berembus sejak 1980-an lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun setelah disurvei, jarak tempuhnya sama dengan jalan biasa. “Jadi mungkin karena itu [hasil survei] kemudian pembangunan tol tidak dilanjutkan. Tapi saat ini sudah mulai macet, jadi ke depan memang sudah perlu jalan tol. Terlebih Solo-Jogja termasuk urat nadi perekonomian,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu (14/10/2018).

Menurutnya, jika tol Solo-Jogja terealisasi, wilayah yang akan diuntungkan adalah Solo. Hal itu dilihat dari perputaran uang di Soloraya lebih besar dibanding Jogja.

Ekspedisi Mudik 2024

Kekuatan ekonomi Solo dan sekitarnya menguasai Jawa bagian Selatan. Keberadaan tol diyakini akan semakin mendukung pertumbuhan ekonomi di Solo dan sekitarnya.

Lukman mengatakan keberadaan pusat-pusat ekonomi di Solo seperti Pasar Klewer dan sebagainya akan menjadi daya tarik.

“Apalagi saat ini juga sudah terbuka tol Solo-Semarang, yang juga bisa menarik masyarakat luar datang ke Solo melalui jalur cepat tersebut. Alasannya lagi-lagi karena sektor perdagangan, Solo masih menjadi pusat bisnis,” lanjut dia.

Dari segi pariwisata, sejauh ini Jogja masih unggul jika dibandingkan Solo. Banyak destinasi yang dikemas baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang mampu menarik perhatian masyarakat mancanegara maupun domestik.

Menurut Lukman, Solo perlu belajar dari Jogja dalam hal mengemas destinasi wisata. “Namun ketika sudah ada penghubung antara Solo dan Jogja, mestinya Solo akan diuntungkan,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Solo, Gareng S. Haryanto, juga menilai keberadaan jalur tol untuk Solo-Jogja akan membawa dampak positif untuk pertumbuhan ekonomi di Solo.

“Joglosemar [Jogja-Solo-Semarang] akan hidup. Saat ini tol Solo-Semarang sudah ada. Kalau Solo-Jogja diwujudkan itu akan bagus,” kata dia kepada Solopos.com, Minggu.

Menurutnya ketiga wilayah tersebut saat ini saling berkaitan dalam hal perdagangan. Jalur darat adalah penghubung ketiganya.

“Sekarang ini Solo-Jogja sudah macet, Solo-Semarang juga sudah macet. Tol menjadi solusinya,” lanjut dia.

Bukan hanya perdagangan, keberadaan jalur tol juga akan berdampak pada sektor lain. Di sektor wisata, keberadaan tol juga akan mendorong perkembangan pariwisata di Solo dan sekitarnya.

“Waktu tempuh antara Solo-Jogja maupun Solo-Semarang akan lebih cepat. Jadi kalau ada wisatawan yang menginap di Solo kemudian berwisata ke Jogja bisa. Atau dari Semarang dan Jogja yang mau jelajah kuliner ke Solo juga bisa,” kata dia.

Sebagaimana diinformasikan, tol Solo-Jogja ditarget mulai dikerjakan pada 2019 mendatang. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. menargetkan bisa memulai konstruksi proyek jalan tol Jogja-Solo pada tahun depan.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkode saham ADHI itu bakal berkongsi dengan Grup Gama untuk menggarap ruas yang ditaksir menghabiskan investasi Rp19 triliun tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya