SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Oriza Vilosa)

BOYOLALI — Warga Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, menutup empat titik akses jalan menuju jalan desa pada Kamis (8/11/2012). Penutupan itu dilakukan untuk melindungi aset desa dari dampak pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang semakin meresahkan warga setempat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Empat titik akses jalan yang ditutup tersebut antara lain jalan perbatasan Desa Donohudan dan Desa Pandeyan,  jalan antara Dukuh Brogo dan Dukuh Jebol Desa Donohudan, gapura SMA 1 Ngemplak (tepi jalan raya Donohudan-Gagaksipat) dan gapura SMA 1 Ngemplak di sebelah timur Dukuh Wangkis Desa Dibal.

Ekspedisi Mudik 2024

Penutupan empat titik tersebut dimulai dari titik sebelah timur Dukuh Wangkis pukul 11.00 WIB dengan menggunakan bambu membentuk portal. Kemudian berlanjut ke perbatasan Desa Donohudan dan desa Pandeyan. Menurut rencana, penutupan keempat titik jalan akan diselesaikan hingga Kamis sore.

Kades Donohudan, Sutrapsilo Wibowo, mengatakan penutupan tersebut dilakukan karena pihak pelaksana proyek pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) dinilai mengabaikan kesepakatan yang ada pada sosialisasi sebelum pembangunan jalan tol.

“Dulu, beberapa aset desa seperti jalan desa, saluran irigasi dan jembatan desa dijamin tetap hidup dan terjaga. Tetapi kenyataannya tiga aset tersebut malah terganggu fungsinya. Jalan desa banyak yang rusak, baik karena terlalu sering dilewati truk pengangkut tanah urukan maupun tertimbun tanah urukan pembangunan jalan tol,” katanya kepada Solopos.com di kantornya, Kamis pagi.

Dirinya menambahkan sebenarnya sudah dua kali diadakan pertemuan antara perwakilan desa dan perwakilan pelaksana pembangunan jalan tol. Dalam dua kali pertemuan tersebut pun dibahas beberapa poin, antara lain adanya uang jaminan untuk perbaikan jalan desa yang rusak, perbaikan saluran irigasi yang terpotong badan jalan tol, mengembalikan fungsi jalan menuju fasilitas umum yang ada di Desa Donohudan, pengerukan timbunan tanah di jalan yang menghubungkan Dukuh Brogo, Desa Ngemplak dengan Desa Pandeyan agar dapat dilawati warga.

Namun, menurut Sutrapsilo, hingga dua kali pertemuan belum ada itikad baik dari pelaksana utama pembangunan jalan tol untuk mengakomodasi beberapa poin yang dituntut warga.

“Dalam dua kali pertemuan, beberapa wakil yang kami harapkan datang seperti Kepala Satker jalan tol dan beberapa perwakilan pelaksana pembangunan tidak datang. Reaksi atas keluhan warga pun belum direspon, maka kami putuskan untuk menutup sementara akses masuk ke desa, sampai ada pertanggung jawaban hitam di atas putih terhadap kerusakan aset dan kerugian warga,” paparnya.

Sementara itu, salah satu perwakilan dari PT Hutama Karya wilayah kerja lima, Rusdi, mengatakan akan memenuhi tuntutan warga terkait perbaikan desa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya