SOLOPOS.COM - Seorang petani menunjukkan saluran air pertanian yang tak berfungsi di bawah tol Soker Desa Dibal, Ngemplak, Jumat (27/10/2017). (Aries Susanto/JIBI/Solopos)

Tiga saluran irigasi wilayah Boyolali terpotong oleh jalan tol Solo-Kertosono.

Solopos.com, BOYOLALI — Tiga saluran irigasi dari Waduk Cengklik, Boyolali, terpotong tol Solo-Kertosono (Soker). Kini tengah dikaji sebelum dilakukan pembongkaran tiga ruas di jalan bebas hambatan itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Data yang dihimpun Solopos.com, Jumat (27/10/2017), tiga saluran yang terpotong tol Soker itu berada di Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak satu ruas dan dua ruas di Desa Sindon, Ngemplak. Sebenarnya, saluran air irigasi itu sudah dibangun di bawah jalan tol.

Namun karena konstruksinya tak sesuai standar, saluran air itu tak berfungsi sama sekali. Akibatnya, puluhan hektare lahan pertanian tak teraliri air.

Kepala Bidang Operasional dan Perawatan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS), Nova Dorma Sirait, mengatakan masalah tersebut sudah dikaji di Dirjen Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Hasil kajian inilah yang akan menjadi dasar untuk perbaikan tiga saluran pertanian yang tak berfungsi itu.

“Pelaksana tol, PSDA Jateng, BBWSBS, dan petani sudah meninjau langsung ke lokasi sekitar sepekan lalu. Kami telah sepakat untuk menyelesaikan masalah itu,” ujarnya kepada Solopos.com, Jumat (27/10/2017).

Nova menegaskan perbaikan dilakukan sebelum tol dioperasikan tahun depan. Perbaikan saluran air hanya bisa dilakukan dengan membongkar konstruksi jalan tol. “Teknisnya nanti tetap menunggu rekomendasi hasil kajian,” jelasnya.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pengguna Air (GP3A) Tri Mandiri, Samidi, mengatakan masalah di tiga saluran air itu berbeda-beda. Saluran di Desa Dibal mengalami kendala di bagian yang posisinya lebih rendah dari elevasi dasarnya.

Saluran di Desa Sindon juga mengalami hal serupa di mana saluran elevasi dasar terlalu dalam sehingga air tak bisa mengalir dan menimbulkan genangan. Demikian pula saluran di Desa Sindon di mana gorong-gorongnya terlalu kecil. “Saluran air yang semestinya dipasangi box culvert malah dipasangi gorong-gorong berdiameter 60 sentimeter,” ujar Samidi.

Samidi menjelaskan perbaikan tiga saluran air tersebut akan dilakukan secepatnya. Tuntutan petani, saluran air di bawah Tol harus dibongkar total dan dibangun kembali sesuai dengan hasil kajian teknis. “Satu-satunya ya dengan memotong jalan tol. Ini yang juga terjadi di Sawahan beberapa waktu lalu karena masalah yang sama,” terangnya.

Ia menambahkan masalah itu terjadi karena pelaksana proyek tol sebelumnya tak pernah berkoordinasi dengan PSDA Jawa Tengah dalam membangun saluran air. Akhirnya, saluran air tersebut menjadi proyek sia-sia lantaran tak berfungsi sama sekali.

“Kami sudah ingatkan berkali-kali, tapi aspirasi kami saat itu tak pernah digubris,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya