SOLOPOS.COM - Foto udara sejumlah kendaraan roda empat melaju di Jalan Tol Semarang-Demak Seksi II ruas Sayung-Demak di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu (13/11/2022). (Antara/Aji Styawan)

Solopos.com, SEMARANG — Tol Semarang-Demak Seksi 2 atau yang kerap disebut tol Atlantis telah dibuka dengan status uji coba sejak Jumat (18/11/2022) lalu. Kendati demikian, rupanya masih ada warga yang mengaku masih belum menerima ganti rugi lahan terdampak tol sepanjang 16,31 kilometer (km) itu.

Warga yang mengeklaim belum menerima ganti rugi meski lahannya terdampak pembangunan Tol Semarang-Demak Seksi 2 itu adalah Ahmad Suparwi, 72, warga Desa Pulosari, Karangtengah, Kabupaten Demak. Suparwi mengaku lahan SHM no. 471 miliknya digunakan untuk jalan tol, namun hingga kini belum mendapat ganti rugi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Suparwi mengeklaim lahan miliknya itu padahal memiliki luas sekitar 3.940 km persegi. Hampir seluruh lahannya dipakai untuk jalan tol Semarang-Demak Seksi 2 dan tinggal tersisa sekitar 200 meter.

“Tanah saya belum dibayar. Tapi, Jalan Tol Semarang-Demak sudah digunakan. Padahal sekarang tinggal sisa sedikit, sekitar 200 meteran,” kata Suparwi kepada Solopos.com, Kamis (24/11/2022).

Suparwi pun mengaku heran kenapa tanah miliknya bisa dibangun jalan tol. Padahal, surat-surat atau sertifikat tanah itu masih dipegang dirinya. Ia juga pernah menghadiri sosialisasi pembangunan jalan tol tersebut pada 1997 silam.

Baca juga: Tol Semarang-Demak Masih Uji Coba, Pengendara Banyak Langgar Batas Kecepatan

“Terus ini gimana nasib saya orang kecil seperti ini,” keluh dia.

Lebih lanjut, setelah sekian tahun kemudian seusai sosialisasi, Suparwi menyampaikan tidak ada kabar lagi terkait proyek tersebut. Sehingaa ia kaget, saat ada alat berat tiba-tiba menguruk sawah yang masih digarap.

“Itu [dikeruk] sekitar tahun 2018 kalau enggak salah,” ujarnya.

Suparwi pun sangat kecewa karena sampai saat ini haknya untuk mendapat ganti rugi lahan tersebut belum diterima. Padahal, tanah yang awalnya berbentuk persawahan itu, akan digunakan untuk tabungan hari tua.

Baca juga: Masih Uji Coba, Tol Atlantis Semarang-Demak Belum Dikenai Tarif

Suparwi pun mengaku sempat ingin mengadukan permasalahan yang dialami kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia bahkan pernah berniat menemui Jokowi saat Presiden RI itu berkunjung ke Pasar Peterongan, 5 Juli lalu.

Meski demikian, upayanya menemui Jokowi terganjal Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

“Semoga Pak Presiden mau menyelesaiakna permasalahan ini. Saya juga pernah mau ketemu Presiden waktu di Pasar Peterongan, 5 Juli lalu. Tapi saya dipegang Paspampers dan katanya surat saya nanti bakal disampaikan ke Presiden,” ujarnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya