SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Semarangpos.com, SEMARANG &mdash;</strong> Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalukan upaya percepatan penyediaan lahan jalur jalan tol Semarang-Demak demi mengejar target pembangunan sebelum Lebaran 2018. Untuk membangun jalan bebas hambatan itu, pemerintah pusat menganggarkan dana senilai Rp17 triliun hingga Rp18 trilun, termasuk pembebasan lahan.</p><p>Upaya percepatan pembebasan lahan itu antara lain dilakukan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto dengan menemui Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi di Balai Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (6/4/2018). "Tahun ini, targetnya secepatnya sebelum Lebaran. Ini sedang percepatan penyediaan lahannya," kata Arie Setiadi Moerwanto seusai menemui Hendrar Prihadi.</p><p>Dijelaskannya, begitu Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) jalur jalan bebas hambatan itu selesai dilakukan, maka pembebasan lahan akan segera dimulai, dilanjutkan dengan tahapan-tahapan lainnya untuk percepatan pembangunan. Untuk pengerjaan fisik jalur tol Semarang-Demak sepanjang 27 km yang sekaligus berfungsi sebagai tanggul laut itu, Arie menyebutkan membutuhkan biaya sekitar Rp11 triliun.</p><p>"Kami juga berkoordinasi dengan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), bisa tidak langsung mendanai pembebasan. Pada 2018, kami berharap sudah mulai pengerjaan, butuh kerja keras," kata Arie Setiadi sebagaimana dikutip Kantor Berita <em>Antara</em>.</p><p>Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengakui proses pembebasan lahan untuk pembangunan jalan tol Semarang-Demak itu sepenuhnya ditangani dan ditanggung pemerintah pusat. "Pembebasan lahan, semuanya dari pusat. Memang agak lumayan karena biayanya besar, tetapi semuanya di-<em>handle </em>pusat meskipun rencananya kerja sama juga dengan investor," kata politikus PDI Perjuangan yang akrab disapa Hendi itu.</p><p>Berdasarkan hasil pertemuan dengan Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hendi menyebutkan pembangunan rencananya dilakukan dalam waktu dekat dan tahun ini diadakan lelang. "Nilainya tadi disampaikan untuk pembebasan sekitar Rp6,5 triliun, sementara nilai fisiknya Rp11,5 triliun. Kebutuhannya, sekitar Rp17 triliun-Rp18 triliun untuk jalur tol Semarang-Demak," katanya.</p><p>Pemerintah Kota Semarang, kata dia, diminta menyiapkan regulasi penyesuaian tata ruang, kemudian melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pembebasan lahan tersebut. "Yang namanya pembangunan, pasti ada pahlawan-pahlawan yang harus berkorban meninggalkan kebiasaannya tinggal di situ [direlokasi]. Namun, pasti ada yang namanya ganti untung," katanya.</p><p>Namun, Hendi optimistis pembangunan jalur tol Semarang-Demak itu akan mendorong dan mendongkrak perekonomian daerah karena akan banyak investor yang tertarik berinvestasi. "Pemerintah pusat selalu melakukan orientasi pembangunan yang mempunyai dampak manfaat secara masif. Banjirnya hilang, potensi wisata berkembang, nelayan ekonominya tumbuh, dan seterusnya," katanya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya