SOLOPOS.COM - Pemasangan spanduk dari warga Ngargosari, Kecamatan Ampel dalam proyek tol Salatiga-Boyolali. (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Tol Salatiga-Boyolali, PT Adhi Karya siap memperbaiki kerusakan jalan akibat pembangunan jalan tol.

Solopos.com, BOYOLALI–Pelaksana proyek jalan tol di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Boyolali, dari PT Adhi Karya, menyatakan siap memberikan kompensasi jika terjadi kerusakan fasilitas umum terutama jalan desa akibat pembangunan jalan tol Semarang-Solo sektor Salatiga-Boyolali.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kendati demikian, PT Adhi Karya belum bisa memastikan besaran kompensasi yang diberikan karena akan disesuaikan dengan tingkat kerusakan fasilitas umum setelah proyek tol selesai. Kepala Pelaksana Proyek Tol untuk wilayah Ngargosari dari PT Adhi Karya, Parjito, tidak membantah adanya warga Ngargosari yang pernah menyampaikan keberatannya jika jalan desa jadi akses truk dari proyek jalan tol.

Ekspedisi Mudik 2024

Namun, Parjito mengklaim dinamika di masyarakat kaitannya dengan proyek tol sudah dibahas bersama-sama. “Sosialisasi sudah kami lakukan, bahkan akhir pekan lalu juga dihadiri seluruh muspika Ampel. Seluruh hasil sosialisasi kami tuangkan dalam berita acara dan sekarang baru proses penandatanganan. Semua pihak terkait akan tanda tangan dalam berita acara tersebut,” kata Parjito, saat ditemui Solopos.com, Selasa (16/2/2016).

Dalam berita acara tersebut, pelaksana proyek akan memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak akibat proyek tol. “Jalan dan fasum akan kami kembalikan lagi seperti semula kalau ada kerusakan. Namun, besaran kompensasinya nanti ditentukan setelah proyek tol selesai,” imbuh Parjito.

PT Adhi Karya juga mulai mendata rumah-rumah yang berlokasi sangat dekat dengan proyek tol. Rumah itu didata untuk memantau dampak kerusakan jalan dan infrastruktur desa lainnya akibat proyek tol. “Data itu jadi dasar kami kalau ada komplain dari warga.”

PT Adhi Karya juga sudah memperkuat Jembatan Kali Pepe yang menghubungkan Dusun Gudang dan Dusun Tanjung. Selama ini, warga khawatir jembatan itu rusak dan ambruk karena sering dilewati dump truk.

“Memang kami sudah antisipasi. Sebenarnya warga tidak perlu khawatir. Saat ini kami sedang memperkuat Jembatan Kali Pepe, akan dibungkus dengan cor-coran agar lebih kuat. Pelaksana proyek sudah tahu kekhawatiran warga apa saja jadi kami antisipasi di awal,” imbuh dia.

PT Adhi Karya menggarap satu paket proyek tol di wilayah Ngargosari dan Sidomulyo, Kecamatan Ampel, sepanjang 1,1 kilometer. Di wilayah Sidomulyo ada 300-400 meter, dan sisanya ada di Ngargosari. Khusus di Ngargosari, selain PT Adhi Karya juga ada PT Wijaya Karya yang mengerjakan paket proyek tol.

Sebelumnya, warga Desa Ngargosari yang mengatasnamakan Forum Peduli Ngargosari menyampaikan protes keberatan pemanfaatan jalan desa untuk akses keluar masuk truk dari proyek jalan tol. Warga bahkan memasang spanduk bertuliskan Selamatkan Jalan dan Jembatanku. Pada Rabu (17/2/2016), spanduk itu masih terpasang di sejumlah lokasi.

“Warga keberatan karena pemanfaatan jalan desa itu tidak disosialisasikan sebelumnya kepada warga. Pemerintah desa tahu-tahu memberikan izin kepada pelaksana proyek untuk memakai jalan itu. Warga khawatir jalan dan jembatan yang selama ini dibangun swadaya masyarakat rusak tanpa diberi kompensasi,” kata Wakil Ketua Forum Peduli Ngargosari, Bakrie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya