SOLOPOS.COM - Ilustrasi aktivitas pelabuhan (JIBI/Bisnis/Dok.)

Tol laut diwujudkan dengan dukungan pelayaran rakyat sehingga program ambisius Presiden Jokowi itu bisa dinikmati berbagai lapisan masyarakat.

Madiunpos.com, SURABAYA — Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyiapkan dana Rp20 triliun untuk membangun sekitar 500 unit kapal komersial demi memenuhi kebutuhan pelayaran rakyat (pelra). Kucuran dana itu merupakan bagian dari upaya menghidupkan industri galangan nasional sejalan dengan program tol laut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan dana pendukung tol laut tersebut disiapkan untuk program jangka panjang, yakni lima tahun, atau untuk proyek pembangunan kapal secara multiyears. “Bermacam-macam jenis kapal yang akan dibangun, dan yang akan membangun juga berbagai galangan kapal, baik BUMN maupun swasta. PAL nanti yang akan jadi lead integrator-nya,” ujarnya seusai acara penandatanganan kerja sama teknologi PAL-BPPT-ITS di Surabaya, Kamis (28/5/2015).

Dia menambahkan, Presiden Jokowi telah memerintahkan agar galangan kapal nasional didorong menggunakan komponen dalam negeri supaya ikut menghidupkan industri-industri komponen yang ada. “Ini supaya galangan kita punya daya saing. Sebab selama ini harga kapal luar negeri lebih murah 25% dari kita. Selain itu, agar bisa menciptakan lapangan kerja yang lebih bagus, dan kita jangan hanya jadi pasar, kalau bisa ya ekspor,” imbuh Luhut.

Direktur Utama PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin mengatakan setelah ditunjuk pemerintah sebagai lead integrator matra laut, PAL akan bertugas melakukan quality control dalam pembangunan kapal-kapal Pelra, yang juga digarap oleh galangan lain. “Program tol laut dari sisi unit kapal itu nanti dibagi dan dikerjakan oleh banyak galangan. Sedangkan desain kapalnya dari PAL, termasuk pengawasan dan kontrol pengerjaannya dilakukan oleh PAL,” katanya.

Direktur Produksi PAL Indonesia Edy Widarto menambahkan sebelum menggarap proyek-proyek kapal dari pemerintah, PAL saat ini tengah menyiapkan diri untuk belajar manajemen proyek melalui kerjasama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, galangan kapal dari Belanda. “Sebagian tenaga kerja kami sekarang sudah ada di Belanda untuk belajar dan mengerjakan kapal di sana. Lalu juga ada 206 orang kami yang sudah berangkat ke Korea untuk belajar dan menggarap kapal selam pesanan TNI AL. Sekitar 224 orang lainnya nanti belajar di sini,” jelasnya.

Diketahui, jumlah kapal Pelra saat ini tersisa 2.600 unit di seluruh Indonesia. Padahal, sekitar tahun 2000, jumlah kapal mencapai 4.000 unit. Menurunnya jumlah kapal Pelra dianggap akibat kurangnya perhatian pemerintah. Untuk menghidupkan kembali pelabuhan rakyat, setidaknya dibutuhkan 500-1.000 unit kapal per tahun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya